Jakarta, CNN Indonesia —
PT Bank Mandiri Tbk mengambil langkah progresif untuk mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan menghapus biaya pembayaran digital (digital payment) melalui aplikasi Livin’ Merchant.
Kebijakan ini diharapkan dapat meringankan beban operasional UMKM sekaligus meningkatkan daya saing mereka.
Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Eka Fitria mengungkapkan hal ini dalam CNN Indonesia Business Summit di Jakarta, Jumat (20/12).
“Kami percaya bahwa inovasi digital dapat membantu UMKM mengurangi cost of doing business. Untuk mendukung itu, Bank Mandiri memfasilitasi UMKM masuk ke ekosistem digital payments tanpa biaya tambahan,” ujar Eka.
Eka menjelaskan langkah ini merupakan bagian dari upaya Bank Mandiri untuk memperkuat posisi UMKM dalam rantai pasok industri yang lebih besar.
“Biasanya, uang dari transaksi baru masuk 2-3 hari kemudian. Namun, kami berupaya mengakselerasi proses ini agar mereka lebih lancar dalam mengelola arus kas,” jelas Eka.
Selain fokus pada pembiayaan, Bank Mandiri juga berupaya mendorong UMKM agar menjadi bagian dari rantai pasok industri besar.
Sebagai bank wholesale, perusahaan memanfaatkan ekosistem prinsipal dan pelaku industri besar untuk mengintegrasikan UMKM ke dalam rantai pasok yang lebih luas. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing sekaligus skala bisnis UMKM.
“Dengan kami sebagai wholesale bank yang memiliki ekosistem prinsipal, ekosistem dari pelaku industri besar, maka UMKM ini dapat kami dorong untuk menjadi bagian dari supply chain yang lebih besar. Bukan hanya bermain di level mikro dan medium saja, tapi once mereka menjadi bagian dari supply chain yang lebih besar, scale-nya bisa terjadi,” pungkasnya.
(lau/sfr)