TRIBUNNEWS.COM – Presiden Rusia, Vladimir Putin, baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang menantang negara-negara Barat untuk membuktikan kapasitas sistem pertahanan mereka.
Tantangan ini khususnya berkaitan dengan kemampuan menghadapi serangan rudal balistik Rusia, terutama rudal Oreshnik.
Dalam komentarnya, Putin mengajak negara-negara Barat untuk menguji sistem pertahanan udara mereka dengan cara yang langsung.
“Biarkan mereka, para pakar Barat yang meragukan kapasitas sistem rudal Oreshnik Rusia, melakukan semacam eksperimen teknologi,” kata Putin, dikutip dari TASS.
Ia bahkan mengusulkan agar negara-negara Barat memilih target di ibu kota Ukraina, Kyiv, dan mengerahkan sistem pertahanan mereka di sana.
Putin menginginkan agar Barat melakukan “duel teknologi” yang modern, dengan mengatakan, “Kita lihat apa yang terjadi. Kami siap untuk eksperimen semacam itu.”
Pernyataan ini menunjukkan bahwa Putin percaya pada efisiensi dan keunggulan teknis dari rudal Oreshnik yang dimiliki Rusia.
Oreshnik, yang merupakan rudal balistik jarak menengah, dikenal memiliki kemampuan untuk menghindari deteksi dan dapat meluncur dengan kecepatan tinggi, membuatnya sulit untuk dicegat oleh sistem pertahanan udara konvensional.
Tantangan ini tidak hanya bersifat provokatif tetapi juga bertujuan untuk membuktikan kekuatan militer Rusia di hadapan skeptisisme Barat mengenai sistem senjata Rusia.
Sebelumnya, Putin mengklaim bahwa rudal Oreshnik yang baru-baru ini digunakan untuk menyerang kota Dnipro di Ukraina tidak dapat dicegat oleh sistem pertahanan udara Barat.
Ia menegaskan bahwa “teknologi Barat tidak memiliki peluang” untuk menghadapi rudal ini, ABC News melaporkan.
Putin bahkan mengusulkan pengaturan “eksperimen atau duel” di mana Rusia akan memilih target untuk serangan rudal Oreshnik di Kyiv.
Sementara itu, Ukraina akan menyiapkan pertahanan udara yang dipasok oleh negara-negara Barat untuk mencegat rudal tersebut.
“Ini akan menarik bagi kami,” kata Putin.
Ia menekankan bahwa eksperimen semacam itu akan memberikan kesempatan bagi dunia untuk melihat apakah sistem pertahanan Barat benar-benar mampu menghadapi ancaman dari Rusia.
Target Prioritas Moskow
Selain tantangan terhadap Barat, Putin juga mengulang ancamannya untuk menargetkan “pusat-pusat pengambilan keputusan” di Ukraina.
“Daftar target prioritas Moskow mencakup fasilitas militer dan fasilitas kompleks industri militer,” kata Putin.
Ia mengindikasikan bahwa serangan lebih lanjut terhadap infrastruktur Ukraina masih menjadi bagian dari strategi militer Rusia.
Presiden Rusia juga mengatakan bahwa pasukan Rusia terus membuat kemajuan di medan perang.
Ia menyatakan bahwa pasukan Ukraina akan diusir dari posisi di wilayah Kursk barat Rusia, meskipun tidak memberikan perkiraan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapainya.
Reaksi Barat
Tantangan Putin ini kemungkinan besar akan memicu berbagai reaksi dari negara-negara Barat.
Banyak pihak mungkin menganalisis potensi risiko yang dapat muncul dari eksperimen semacam ini.
Beberapa negara mungkin melihat ini sebagai kesempatan untuk menguji teknologi pertahanan mereka.
Sementara itu, yang lain mungkin menganggapnya sebagai provokasi yang dapat memperburuk ketegangan yang sudah ada.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)