Kendati demikian, ia menuturkan, penerapan AI di Indonesia masih tertinggal, bahkan jika dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara. Secara keseluruhan, Indonesia berada di posisi keempat dengan indeks 61,03.
Posisi itu membuat Indonesia berada di bawah Singapura (81,97), Malaysia (68,71), dan Thailand (63,03). Karenanya, Ari menuturkan, harus ada strategi nasional untuk penerapan AI di Indonesia, sehingga bisa mengejar ketertinggalan itu.
“Tentu strategi ini harus ada sasarannya seperti berinvetasi dalam penelitian dan pengembangan kecerdasan buatan; menumbuhkan ekosistem digital untuk kecerdasan buatan, serta menciptakan lingkungan kebijakan yang memungkinkan kecerdasan buatan,” tuturnya seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (10/9/2024).
Tidak hanya itu, strategi lain yang perlu diperhatikan adalah membangun kapasitas sumber daya manusia dan mempersiapkan diri menghadapi pasar tenaga kerja, transformasi, hingga kerja sama internasional untuk AI yang dapat dipercaya.
Lalu, sasaran kunci di berbagai bidang juga bisa menjadi strategi nasional, seperti layanan kesehatan, reformasi birokrasi, pendidikan dan penelitian, ketahanan pangan, hingga mobilitas serta smart city.