Jakarta, Berutasatu.com – Persalinan di air atau water birth, kini semakin diminati oleh calon ibu yang ingin mendapatkan pengalaman melahirkan yang lebih santai dan alami. Dalam metode ini, proses persalinan berlangsung di dalam air hangat, mulai dari fase awal hingga bayi dilahirkan.
Banyak yang percaya metode water birth menawarkan manfaat fisik dan emosional, seperti mengurangi rasa sakit dan memberikan transisi yang lebih lembut bagi bayi. Namun, metode ini juga memiliki risiko yang perlu dipahami secara mendalam.
Risiko dan Komplikasi Water Birth
Secara umum, water birth tidak lebih berbahaya dibandingkan persalinan konvensional jika dilakukan di fasilitas kesehatan yang memadai. Namun, jika dilakukan di rumah tanpa pengawasan tenaga medis, risiko komplikasi bisa meningkat. Berikut ini beberapa risiko yang perlu diperhatikan, dikutip dari laman Parents, Rabu (18/12/2024).
1. Masalah pernapasan
Bayi yang buang air besar pertama sebelum lahir dapat menghirup cairan ketuban yang terkontaminasi. Hal ini dapat menyebabkan masalah pernapasan, seperti pneumonia. Dalam persalinan air, membersihkan jalan napas bayi bisa menjadi lebih sulit.
2. Tenggelam
Meski jarang terjadi, risiko bayi terlalu lama berada di dalam air dapat menyebabkan paru-parunya terisi air. Pada fasilitas medis, tenaga kesehatan akan segera mengangkat kepala bayi ke permukaan untuk mencegah komplikasi ini.
3. Robeknya tali pusar
Saat bayi diangkat ke permukaan, gerakan yang terlalu cepat dapat menyebabkan tali pusar putus. Kondisi ini dapat mengakibatkan pendarahan hebat pada bayi, terutama jika tali pusar belum dihentikan perdarahannya.
4. Infeksi pada bayi
Lingkungan air yang tercemar oleh tinja atau bakteri dapat meningkatkan risiko infeksi pada bayi. Meskipun air awalnya steril, flora vagina dan dubur ibu dapat mencemari air begitu persalinan dimulai.
5. Infeksi pada ibu
Jika ketuban pecah terlalu lama sebelum melahirkan, risiko infeksi rahim meningkat. Dalam persalinan di rumah, sulit untuk memantau kapan ketuban pecah dan memastikan air tetap steril.
6. Keterbatasan sumber daya darurat
Dalam kondisi darurat seperti pendarahan hebat atau distosia bahu (bahu bayi tersangkut), water birth di rumah memiliki keterbatasan untuk menangani situasi tersebut. Hal ini bisa berdampak buruk bagi ibu dan bayi.
Manfaat Water Birth
Meskipun memiliki risiko, water birth juga menawarkan banyak manfaat, terutama bagi ibu yang ingin merasakan proses persalinan yang lebih tenang dan minim intervensi. Beberapa manfaatnya seperti berikut ini.
1. Mengurangi nyeri persalinan
Air hangat membantu merelaksasi otot dan jaringan tubuh, sehingga mengurangi rasa sakit selama kontraksi. Efek ini mirip dengan mandi air hangat yang sering digunakan untuk meredakan keram menstruasi.
2. Mengurangi kebutuhan obat pereda nyeri
Penelitian menunjukkan persalinan di air dapat mengurangi kebutuhan akan analgesik atau obat pereda nyeri. Relaksasi yang diberikan oleh air meningkatkan pelepasan hormon oksitosin dan endorfin yang membantu mengurangi rasa sakit secara alami.
3. Mengurangi risiko robekan perineum
Air membantu jaringan perineum menjadi lebih elastis, sehingga mengurangi keparahan robekan saat bayi lahir. Studi menunjukkan ibu yang melahirkan di air lebih jarang mengalami robekan tingkat pertama dan kedua dibandingkan dengan persalinan di darat.
4. Memperpendek durasi persalinan
Relaksasi otot dan kemampuan untuk bergerak bebas di dalam air membantu mempercepat proses persalinan. Hal ini juga mendukung ibu untuk memilih posisi yang paling nyaman selama melahirkan.
5. Mengurangi kebutuhan intervensi medis
Persalinan di air cenderung lebih minim intervensi seperti episiotomi atau induksi. Beberapa penelitian juga menyebutkan bayi yang lahir di air memiliki risiko lebih rendah untuk dirawat di NICU, meskipun hasil ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Water birth menawarkan pengalaman melahirkan yang unik dengan berbagai manfaat, seperti mengurangi rasa sakit, mempercepat proses persalinan, dan meminimalkan kebutuhan intervensi medis. Namun, metode ini juga memiliki risiko, terutama jika dilakukan tanpa pengawasan tenaga medis profesional atau di lingkungan yang tidak steril.
Bagi calon ibu yang ingin mencoba water birth, konsultasi dengan dokter atau bidan sangatlah penting untuk memastikan kesiapan fisik dan fasilitas yang mendukung. Dengan persiapan yang tepat, metode water birth bisa menjadi pilihan yang aman dan nyaman bagi ibu dan bayi.