TRIBUNNEWS.COM – Kasus perundungan dan pelecehan dialami seorang siswi kelas 6 SD di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Kini, korban mengalami trauma dan terus mengurung diri di kamarnya.
Aksi perundungan diduga dilakukan empat siswa SD di sekolah pada Jumat (13/12/2024).
KBO Satreskrim Polres Rembang, Iptu Widodo, mengatakan orangtua korban telah melaporkan kasus ini pada Minggu (15/12/2024).
“Laporan sudah masuk. Kami cek terlebih dahulu,” ucapnya, Selasa (17/12/2024), dikutip dari TribunJateng.com.
Penyidik akan mendalami kasus ini secara hati-hati karena terlapor masih di bawah umur.
Kepala Desa Sendangcoyo, Darto, membenarkan ada aksi perundungan di area sekolah saat jam pelajaran berlangsung.
“Itu benar terjadi, dari informasi yang saya terima dari orangtua korban.”
“Kejadian tersebut pada Jumat (13/12/2024), namun sang anak baru bisa bercerita pada Sabtu (14/12/2024) malam.”
“Mendengar hal itu, orangtua yang tidak terima akibat perbuatan tersebut,” tukasnya.
Meski sudah dilaporkan, keluarga masih memantau perkembangan penyelidikan yang dilakukan jajaran Polres Rembang.
“Saya berharap kepada seluruh orangtua siswa untuk memperhatikan anaknya,” katanya.
Sebelumnya, ibu korban, L, mengaku kaget mendengar tangisan anaknya saat dijemput sekolah.
Salah satu guru juga memeluknya tanpa memberitahu adanya aksi perundungan.
“Saya tidak biasanya dipeluk sama guru di sana waktu jemput anak saya.”
“Terus anak saya nangis, kemudian waktu di rumah dia masuk ke kamar.”
“Baru saat malam hari dia merintih kesakitan dan mau cerita,” bebernya.
Berdasarkan kesaksian anaknya, empat pelaku perundungan dan pelecehan beraksi pada siang hari.
“Ada empat anak, tiga orang itu kelas 6 SD dan satu orang kelas 5 SD, anak saya dimasukan ke kelas.”
“Kepalanya dibenturkan di lemari, terus di tembok, kemudian dijatuhkan ke lantai.”
“Habis itu ada yang megangin anak saya, dada (anak saya) diremas,” tambahnya.
Korban juga dipalak para pelaku hingga dibuang tasnya.
Setiba di rumah, korban banyak menghabiskan waktu mengurung diri di kamar.
“Tiba-tiba nangis sendiri kadang pagi, siang, sore atau malam hari.”
“Selama empat hari ini juga sulit makan, saya paksa makan, sehari kadang cuman sekali makan.”
“Ini belum mau sekolah, saya istirahat di rumah juga,” terangnya.
L berharap Polres Rembang mengusut kasus ini secara tuntas agar anaknya mendapat keadilan.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJateng.com dengan judul “Merintih Kesakitan” Kondisi Siswa Kelas 6 SD Korban Perundungan dan Rudapaksa di Rembang
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Rezanda Akbar)