Kuah kalio yang pekat juga cocok disantap dengan nasi hangat, melengkapi pengalaman kuliner yang memuaskan. Selain rasanya yang lezat, Kalio Baluik juga dianggap memiliki nilai gizi tinggi karena belut kaya akan protein, zat besi, dan omega-3 yang baik untuk kesehatan.
Di balik kelezatannya, Kalio Baluik memiliki makna budaya yang mendalam. Hidangan ini sering disajikan dalam acara adat seperti pernikahan, aqiqah, atau pesta panen, sebagai simbol kekayaan alam dan rasa syukur kepada Sang Pencipta.
Bagi masyarakat Solok, Kalio Baluik bukan sekadar makanan, tetapi juga warisan leluhur yang harus dijaga. Generasi muda diharapkan untuk terus melestarikan kuliner ini, agar nilai budaya dan tradisi yang terkandung di dalamnya tetap hidup.
Dengan keunikan rasa dan sejarahnya yang kaya, Kalio Baluik adalah salah satu ikon kuliner yang memperkaya khazanah masakan Nusantara. Hidangan ini tidak hanya menjadi bukti kekayaan rempah Indonesia, tetapi juga menjadi cerminan bagaimana budaya lokal mampu menciptakan masakan yang berkelas dunia.
Jika Anda berkunjung ke Solok, mencicipi Kalio Baluik adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan.
Penulis: Belvana Fasya Saad