Jakarta, CNN Indonesia —
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa dua orang saksi, Senin (16/12), untuk mendalami pengadaan kursi dan meja di Dinas Pendidikan Kota Semarang.
Saksi dimaksud yaitu Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bambang Pramusinto dan Sekretaris Dinas Arsip dan Perpustakaan (Sekdisdik 2023) Muhammad Ahsan. Pemeriksaan dilakukan di Polrestabes Semarang.
“Saksi didalami terkait pengadaan mebel kursi dan meja SD di Pemkot Semarang,” ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto melalui keterangan tertulis, Senin (16/12).
KPK tengah mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan barang atau jasa di Pemkot Semarang 2023-2024, dugaan pemerasan terhadap pegawai negeri insentif pemungutan pajak dan retribusi daerah Kota Semarang, serta dugaan penerimaan gratifikasi tahun 2023-2024.
Berdasarkan sumber CNNIndonesia.com yang mengetahui penanganan kasus ini, terdapat empat orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Mereka ialah Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Ita; suami Ita yang merupakan Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah Alwin Basri; serta pihak swasta bernama Martono dan Rachmat.
Mereka telah dicegah bepergian ke luar negeri selama enam bulan ke depan.
Dalam proses penyidikan berjalan, tim penyidik KPK setidaknya sudah menggeledah 10 rumah serta 46 kantor dinas dan organisasi perangkat daerah untuk mencari barang bukti.
KPK mengamankan sejumlah barang bukti diduga terkait dengan perkara yang sedang diusut. Mulai dari dokumen APBD 2023-2024, dokumen pengadaan masing-masing dinas, hingga uang pecahan rupiah dan euro.
Ita juga sudah mengajukan permohonan Praperadilan ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan karena tidak terima ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Sidang perdana yang dijadwalkan hari ini ditunda.
(ryn/tsa)
[Gambas:Video CNN]