Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

PLN libatkan 81 ribu personel untuk Siaga Nataru

PLN libatkan 81 ribu personel untuk Siaga Nataru

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

PLN libatkan 81 ribu personel untuk Siaga Nataru
Dalam Negeri   
Editor: Sigit Kurniawan   
Senin, 16 Desember 2024 – 18:12 WIB

Elshinta.com – Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi mengatakan PLN mulai siaga Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada 18 Desember 2024 sampai 8 Januari 2025 dengan melibatkan sebanyak 81 ribu personel di seluruh Indonesia.

“Sebagian dari personel itu akan bertugas di masing-masing pos pada lokasi yang sudah ditentukan melalui rapat sebelumnya, terutama pada daerah yang membutuhkan banyak pasokan listrik,” kata Haryadi di Balikpapan, Senin (16/12).

PLN juga menyiapkan Unit Gardu Bergerak (UGB), Unit Kubikel Bergerak, dan Uniterrupted Power Suply (UPS), kendaraan operasional, bahkan juga crane. Turut disiapkan juga sebanyak 2.490 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 1.745 lokasi di seluruh Indonesia.

“Hal ini untuk menjamin agar para pengguna kendaraan listrik tidak perlu khawatir tidak bisa mengisi daya kendaraan listriknya selama masa libur Natal dan Tahun Baru ini,” kata Haryadi.

Sehari sebelumnya saat mendampingi Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jisman P Hutajulu di PLTU Kaltim Teluk di Balikpapan, ia juga mengatakan kebutuhan listrik wilayah Kalimantan selama Nataru aman.

PLTU Kaltim Teluk adalah satu pembangkit yang turut menyuplai listrik untuk Kota Nusantara atau untuk kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berada di tengah-tengah Kalimantan Timur.

Sementara General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (UID Kaltimra) Maria GI Gunawan mengatakan khusus untuk sistem kelistrikan Kalimantan, kebutuhan listrik dihitung mencapai 2.359 MW dengan pasokan listrik tersedia sebesar 2.688 MW.

Lebih khusus lagi untuk kelistrikan wilayah Kalimantan Timur, terdapat kelebihan daya hingga 458,64 MW dari daya yang tersedia sebesar 1.164 MW, sehingga untuk sementara beban puncak provinsi ini masih di angka 705,35 MW, sehingga pasokannya lebih dari cukup.

Maria juga menyampaikan pihaknya telah melakukan berbagai langkah pencegahan guna mengecilkan potensi terjadinya gangguan kelistrikan.

“Kami melakukan inspeksi rutin mulai dari pembangkitan, jaringan transmisi, gardu induk hingga jaringan distribusi. Kami pun membatasi pekerjaan yang berpotensi mengganggu sistem kelistrikan selama periode siaga ini,” kata Maria.

Sumber : Antara