Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

6 Peneliti BRIN Sebut Fenomena Hilangnya Air Telaga Blembeng Disebabkan "Sinkhole" Regional

6
                    
                        Peneliti BRIN Sebut Fenomena Hilangnya Air Telaga Blembeng Disebabkan "Sinkhole"
                        Regional

Peneliti BRIN Sebut Fenomena Hilangnya Air Telaga Blembeng Disebabkan “Sinkhole”
Tim Redaksi
KOMPAS.com

Fenomena alam
yang mengejutkan terjadi di
Telaga Blembeng
, Desa Watukelir, Kecamatan Ayah, Kabupaten
Kebumen
, Jawa Tengah.
Air telaga yang biasanya penuh tiba-tiba menyusut hingga terlihat dasar telaga dan muncul lubang besar yang tidak pernah ada selama 28 tahun terakhir.
Kejadian ini menjadi viral di media sosial dan menjadi perbincangan hangat di kalangan warga Kebumen dan sekitarnya.
Dr Ir Chusni Ansori, Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)  Karangsambung, menanggapi fenomena tersebut.
Dalam wawancaranya via telepon pada Sabtu (14/12/2024), Chusni menjelaskan bahwa penyebab fenomena ini adalah terbentuknya
sinkhole
atau lubang pembuangan.
Sinkhole
terjadi karena tanah yang amblas akibat drainase eksternal, di mana permukaan tanah yang rapuh kemudian runtuh.

Sinkhole
yang terbentuk di dasar telaga ini menyebabkan air telaga mengalir ke sungai bawah tanah dan telaga menjadi kering. Mengalir ke sungai bawah tanah, larinya ke mana ya harus ditelusuri,” ungkap Chusni.
Lebih lanjut, Chusni menjelaskan bahwa telaga biasanya terbentuk dalam waktu yang lama.
Proses pembentukannya dimulai dari bukit-bukit karst yang membentuk lekukan besar, sehingga dapat menampung air dan membentuk telaga.
“Itu lokasi telaganya kan di Desa Watukelir. Kemudian kalau kita lihat dari peta geologi yang ada, itu berada di kawasan karst Gombong Selatan yang ciri khasnya kita sebut sebagai Conical Hills,” tambahnya.
Di bagian tengah bukit-bukit karst tersebut terdapat lekukan yang disebut Dolin.
Dolin ini terisi oleh tanah-tanah terrarosa atau tanah merah hasil pelapukan batuan gamping yang ada di sekitarnya, sehingga menutup dasar telaga.
“Nah pada saat sudah tertutup maka air akan tertampung sehingga terbentuk telaga,” sambungnya.
Chusni juga menjelaskan bahwa
sinkhole
yang terbentuk disebabkan oleh erosi di dasar telaga, yang akhirnya membentuk lubang yang semakin besar.
“Di bawah telaga itu kan ada saluran air atau sungai-sungai bawah tanah yang berkembang terus.”
“Bisa jadi bagian-bagian bawah telaga ada yang mengalami erosi, kan bawahnya gamping itu yang mudah larut. Akhirnya terbentuk lubang yang menyebabkan bocor,” pungkasnya.
Fenomena ini menjadi perhatian masyarakat setempat, yang berharap pihak berwenang dapat melakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami penyebab dan dampak dari kejadian ini.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.