Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG – Masih ingat ada salah satu gereja yang terpaksa disegel Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang karena berada di Kawasan Ruko Simpang Tiga Jombang?
Kini, para ratusan jemaatnya tengah melangsungkan khidmatnya perayaan natal di gedung gereja baru. Selalu ingatkan pesan Pluralisme yang diajarkan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Ratusan jemaat Gereja Allah Baik (GAB) Damai Sejahtera berlangsung dengan khidmat dan penuh kasih sayang serta bahagia dalam merayakan Hari Natal 2024 bertempat di lokasi gereja barunya yang berada di Desa Sambong Dukuh, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jumat (13/12/2024).
Di tempat ibadah baru itu, hadir pula para tokoh lintas agama maupun Forkopimda di Lingkup Pemkab Jombang.
Menurut Pendeta Paulus Heri Susanto, perayaan Natal tahun 2024 ke 2025 ini menjadi istimewa dari serangkaian peristiwa yang telah dilalui para jemaat.
Ia ingat betul saat para jemaatnya ini harus beribadah di depan halaman ruko. Dimana waktu itu memang pasca penyegelan oleh Pemkab Jombang karena kasus Ruko Simpang Tiga yang berbelit-belit setiap tahun.
“Pada waktu penutupan gereja di Ruko Simpang Tiga itu menjadi awal yang baik bagi kami karena sekarang kami bersyukur bisa mendapatkan tempat yang jauh lebih besar. Ini menjadi sesuatu yang indah bagi kami,” ucapnya.
Kepada para tamu undangan yang juga berkenan hadir, Heri mengucapkan terimakasih karena sudah banyak mendukung untuk hadir di tempat ibadah baru GAB Damai Sejahtera.
Ia mengatakan, Jombang Kota Pluralisme bukanlah omongan semata. Namun memang adanya. Dimana para warganya yang berbeda keyakinan bisa saling menghormati satu sama lain.
Sementara itu menurut aktivis Gusdurian Jombang, Aan Anshori yang juga hadir di tempat ibadah baru para jemaat, mengatakan jika setelah kesulitan akan ada kemudahan yang diberikan.
“Banyak teman-teman muslim yang datang untuk memberikan semangat. Sebelum yang lalu-lalu kita semua tahu ada duka yang mendalam dari para jemaat. Tapi sekarang kita percaya bahwa harapan itu ada,” katanya.
Aan Anshori juga mengamini perkataan Gus Dur saat masih menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia (RI) Indonesia ketika menghadiri acara Natal Nasional.
Ketika itu, Gus Dur mengatakan jika kelahiran Isa atau Yesus Kristus tidak hanya untuk umat Kristen semata. Namun, lebih jauh lahirnya itu juga untuk umat manusia.
“Saya mengajak kepala umat Islam untuk ikut bergembira di momentum perayaan agama lain termasuk Natalan ini. Dengan cara itu kita bisa menjaga Indonesia, menjaga Jombang sebagai Kota Santri dan juga memaknai kata toleransi,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, jemaat Gereja Allah Baik (GAB) Damai Sejahtera di Jombang, Jawa Timur terpaksa harus beribadah di halaman depan karena gedung yang biasa dipakai untuk beribadah kini digembok.
Gereja yang berada di kawasan Ruko Simpang Tiga Jombang ini ternyata juga terdampak penggembokan yang dilakukan oleh pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang.
Saat itu, Pemkab Jombang bersama petugas gabungan memang melakukan penggembokan ke ruko-ruko yang masih buka. Pemkab beralasan hal itu dilakukan sebagai upaya penyelematan aset Pemkab.
Puluhan jamaah ini terpaksa harus menjalankan ibadah mereka yang dilakukan setiap hari Minggu ini di halaman depan ruko. Dengan alakadarnya, para jemaat duduk rapih di depan ruko.
Bagi jemaat yang muda, duduk lesehan beralaskan karpet. Sedangkan untuk jemaat yang sudah tua, disediakan kursi. Meskipun di depan ruko, para jemaat ini tampak khusyuk mendengarkan ceramah yang disampaikan pendeta.
Mereka pun berdoa, agar gedung gereja yang biasa mereka tempati untuk beribadah bisa dibuka kembali agar para jemaat ini tidak beribadah di depan halaman ruko.
Menurut Pendeta Paulus Heri Susanto yang juga pemilik ruko di kawasan Simpang Tiga, ia membenarkan bahwa jemaat nya ini terpaksa harus beribadah di depan halaman ruko.
“Jemaat kami beribadah di depan ruko yang disegel karena di dalam ruko tepatnya di lantai dua ada gereja juga jadi ikut Disegel secara paksa, seharusnya pihak Pemkab tidak menggembok secara paksa,” ucapnya saat dikonfirmasi di lokasi pada Minggu (25/8/2024).
Sebagai informasi tambahan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang melakukan melakukan penyegelan di kawasan ruko Simpang Tiga yang berada di Mojongapit, Jombang pada Senin (19/8/2024).