Telaga Blembeng di Kebumen Mengering Tiba-tiba, Apa yang Terjadi?
Tim Redaksi
KEBUMEN, KOMPAS.com
– Warga Desa Watukelir, Kecamatan Ayah, Kabupaten
Kebumen
, Jawa Tengah, dikejutkan oleh
fenomena alam
yang mengakibatkan air di
Telaga Blembeng
mengering secara tiba-tiba pada Senin (9/12/2024) malam.
Kejadian ini meninggalkan bekas lubang yang cukup dalam dan diiringi suara gemuruh yang mengkhawatirkan.
Purnomo, salah satu warga setempat, mengungkapkan bahwa meskipun ada rasa khawatir, kejadian tersebut tidak membuat warga panik.
“Biasanya penuh airnya, biasanya buat pemancingan. Kalau ambles ini baru pertama, ya kekhawatiran si ada, cuman ini kan sudah ada dari dulu, jadi khawatir sih
nggak
begitu soalnya kembali ke asal semula, iya jauh dari pemukiman,” ujarnya pada Jumat (12/12/2024).
BPBD Kabupaten Kebumen Embung Blembeng yang terletak di salah satu desa tertinggi di Kebumen yaitu Desa Watukelir Kecamatan Ayah bagian dasarnya ambles pada minggu (8/12/2024) malam.
Purnomo menambahkan bahwa hanya beberapa warga yang mengetahui saat air telaga hilang.
Namun, suara keras yang terdengar pada malam kejadian membuat warga merasa cemas.
Mereka khawatir lubang di tengah telaga akan semakin meluas.
Telaga Blembeng yang memiliki luas satu hektar dan kedalaman normal hingga delapan meter itu biasanya digunakan oleh warga untuk memancing.
Namun, setelah kejadian tersebut, telaga menyisakan lubang besar dengan diameter sekitar 20 meter.
Kepala Desa Watukelir, Samijo, menjelaskan bahwa air telaga tiba-tiba mengering dan menyisakan lubang besar yang menyedot semua air dari kedalaman perut bumi.
“Awal terjadinya jebolnya embung ini sekitar jam sembilan malam. Warga Pakuran itu kaget karena tiba-tiba ada air, lalu salah satu warga menghubungi warga Watukelir bahwa barangkali Blembeng itu amblas. Setelah dicek, ternyata sedang proses pengamblasan dan pengasatan air,” kata Samijo.
“Normalnya kedalaman telaga sekitar tujuh sampai delapan meter dengan luas satu hektar. Kalau kita lihat ini, lebar 10 sampai 20 meter dengan kedalaman tujuh sampai 12 meter,” imbuhnya.
Kejadian ini menjadi perhatian warga setempat dan menimbulkan berbagai spekulasi mengenai penyebab hilangnya air di telaga.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.