Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Kapal Basarnas Cilacap yang Meledak di Pelabuhan Sleko Berjenis RIB, Seorang Montir Tewas Terpental

Kapal Basarnas Cilacap yang Meledak di Pelabuhan Sleko Berjenis RIB, Seorang Montir Tewas Terpental

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP – Kapal milik Basarnas Cilacap yang tiba- tiba meledak pada Jumat (13/12/2024) sore itu sedang dalam masa pemeliharaan dan perawatan rutin.

Ada beberapa bagian kapal yang diperbaiki dan aktivitas itu dilakukan oleh pihak ketiga, yakni PT Baruna Putra Insani.

Adapun kapal Basarnas yang meledak dan terbakar itu berjenis RIB (Rigid Inflatable Boat).

Dugaan sementara, muasal ledakan berasal dari tangki bahan bakar di kapal tersebut.

Akibat peristiwa tersebut, seorang pekerja tewas, sedangkan dua lainnya mengalami luka.

Kapal milik Basarnas Cilacap meledak dan terbakar di sekitar Pelabuhan Sleko, Kabupaten Cilacap, Jumat (13/12/2024) sore.

Akibat peristiwa itu, seorang pekerja dilaporkan tewas dan dua lainnya mengalami luka-luka.

Kepala Damkar Kabupaten Cilacap, Supriyadi mengatakan, peristiwa tersebut terjadi saat kapal sedang diperbaiki sekira pukul 15.20.

“Montir bengkel sedang memperbaiki kapal milik Basarnas.”

“Pada saat unloading atau loading BBM, kapal meledak, sangat keras di bagian belakang,” kata Supriyadi seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (13/12/2024).

Saking kerasnya ledakan, kata Supriyadi, seorang pekerja sampai terpental ke atas.

Pekerja yang belum diketahui identitasnya itu dilaporkan tewas di lokasi kejadian.

“Saat kejadian meledak, seorang montir kapal terpental sampai ke atas dan jatuh dan meninggal.”

“Dua orang lainnya luka berat,” ujar Supriyadi.

Ledakan tersebut kemudian memicu kebakaran.

Para pekerja lalu melakukan pertolongan kepada korban dan berupaya memadamkan api.

“Karena masih panik, seorang pegawai menghubungi Damkar Pos Cilacap.

Sekira pukul 15.27, petugas merespons kejadian dengan respons time 7 menit, kemudian tim melakukan pemadaman,” kata Supriyadi.

Akibat peristiwa tersebut, kata Supriyadi, kerugian ditaksir mencapai Rp100 juta.

Kapal Basarnas Cilacap meledak dan terbakar saat sedang diperbaiki di sekitar Pelabuhan Sleko, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (13/12/2024) sore. (DAMKAR KABUPATEN CILACAP)

Kronologi Kapal Basarnas Cilacap Meledak

Kapolsek Cilacap Tengah, AKP Agus Triyadi mengungkapkan bahwa korban tewas berinisial TP (50), yang merupakan warga Sidanegara, Cilacap.

Sementara itu, dua korban luka-luka adalah EM (42) dari Tambakreja, Cilacap dan HP (38) dari Danasri, Cilacap.

“Ketiga korban sedang melakukan pekerjaan perbaikan kapal RIB milik Basarnas,” kata AKP Agus Triyadi.

Ledakan terjadi sekira pukul 15.30, yang diduga berasal dari tangki bahan bakar kapal.

“Tiba-tiba terjadi ledakan dari tangki BBM, ketiga korban sempat terpental.”

“Kemudian warga datang menolong dengan memadamkan api.”

“Ketiga korban selanjutnya dibawa ke rumah sakit,” tambah dia.

AKP Agus Triyadi menjelaskan bahwa saat ledakan terjadi, korban TP sedang berada di atas tangki BBM.

Sementara itu, EM sedang melakukan pengecatan badan kapal di sebelah kanan menggunakan mesin kompresor.

Lalu HP sedang memasang stiker pada badan kapal.

Penjelasan Basarnas Cilacap

Sementara itu, pihak Basarnas angkat bicara mengenai peristiwa meledaknya kapal milik mereka di sekitar Pelabuhan Sleko, Kabupaten Cilacap, pada Jumat (13/12/2024) sore itu.

Kepala Kantor SAR Cilacap, M Abdullah menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi saat kapal jenis RIB (Rigid Inflatable Boat) sedang dalam proses pemeliharaan dan perawatan rutin sejak Senin (9/12/2024).

“Basarnas Kantor SAR Cilacap melaksanakan pemeliharaan dan perawatan rutin terhadap RIB 06 Kantor SAR Cilacap.”

“Terjadwal selama 7 hari mulai 9 hingga 15 Desember,” kata Abdullah. 

Pemeliharaan dan perawatan rutin tersebut, kata M Abdullah, dikerjakan oleh PT Baruna Putra Insani.

Terkait penyebab peristiwa tersebut, Abdullah belum dapat memastikannya.

“Korban dan kronologi masih tahap penyelidikan oleh pihak kepolisian,” katanya.

M Abdullah juga menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa kecelakaan kerja tersebut.

“Kami turut prihatin atas kecelakaan kerja ini,” kata M Abdullah. (*)