TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Inisiatif global untuk menempatkan manusia dan lingkungan sebagai poros utama kemajuan ekonomi, digital, dan sosial kembali menggema dari kota Vatikan, tempat Paus Fransiskus berdiam.
Dengan tema “Rethinking the Global Economic,” Human Economic Forum mengumpulkan para tokoh, inisiator, dan pemerhati dunia untuk menyerukan kembali visi pembangunan berkelanjutan yang memberi keseimbangan antara kemajuan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.
Berlangsung di Vatikan, Roma pada 10 – 11 Desember 2024, Co-Founder 5P Global Movement, yang juga adalah Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid turut diundang sebagai salah satu pembicara pada forum tersebut.
Arsjad juga dijadwalkan bertemu kembali dengan Paus Fransiskus bersama tokoh dan pembicara forum tersebut di Vatikan, pada Rabu (11/12/2024).
“Forum ini memanggil semua pihak untuk mendefinisikan kembali kebijakan strategis dan berbagai aturan serta memanggil semua pihak untuk menjamin pembangunan yang inklusif dan adil, mencegah krisis kemanusiaan, dan mendorong terciptanya masa depan yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak,” demikian misi dari forum tersebut.
Adapun sesi khusus pertemuan dengan Paus Fransiskus merupakan langkah strategis forum tersebut untuk menarik perhatian global atas inisiatif universal yang mendesak komitmen konkrit semua pihak memperbaiki dunia.
Dalam beberapa kesempatan, Paus Fransiskus selalu menyerukan agar tokoh dan pemimpin dunia memperhatikan keseimbangan antara kemajuan ekonomi, kesejahteraan manusia, dan keselamatan ekologis.
“Saya mendesak semua pihak untuk membuat langkah konkrit sesuai dengan perannya masing-masing bahwa kemajuan ekonomi, keuangan, teknologi harus melayani umat manusia dan bumi. Betapa susahnya mewujudkan komitmen tersebut,” tegas Paus Fransiskus.
Sebagai satu-satunya perwakilan dari Indonesia, Arsjad akan bicara soal kemajuan AI dan peran manusia dalam kemajuan teknologi tersebut.
“5P Global Movement terus mendekatkan diri pada panggilan universal untuk menyelamatkan bumi bersama seruan yang tiada hentinya dari Paus Fransiskus. Panggilan ini akan kami bawa ke Indonesia dalam berbagai inisiatif yang inklusif dan kolaboratif untuk mendukung ekonomi 8 persen Indonesia,” tegas Arsjad.