ERA.id – Tokyo berencana untuk menggratiskan penitipan anak atau daycare bagi semua anak prasekolah mulai bulan September tahun depan. Rencana ini diajukan untuk meningkatkan angka kelahiran yang rendah di Jepang.
Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengatakan krisis penurunan anak di Jepang harus segera diatasi. Yuriko menekankan sudah tidak ada waktu lagi untuk mengatasi krisis tersebut.
“Jepang sedang menghadapi krisis penurunan jumlah anak, yang tidak akan kunjung hilang. Tidak ada waktu luang untuk mengatasi masalah ini,” kata Yuriko, dikutip AFP, Kamis (12/12/2024).
Langkah ini bertujuan untuk mengurangi beban keuangan keluarga dengan memperluas kebijakan penitipan anak gratis untuk anak kedua dan selanjutnya hingga anak sulung.
Media lokal melaporkan bahwa kebijakan di Tokyo, yang menjadi salah satu kota terbesar di dunia dengan populasi 14 juta jiwa itu menjadi inisiatif pertama di tingkat regional Jepang.
Tempat penitipan anak atau daycare saat ini menjadi salah satu pilihan utama bagi orang tua yang bekerja di Jepang.
Selain akan membebaskan biaya untuk penitipan anak, Yuriko awal bulan ini mengatakan bahwa dia ingin memperkenalkan opsi empat hari kerja dalam seminggu bagi staf pemerintah di Tokyo. Hal ini juga bagian dari dorongan nasional untuk mendorong peran sebagai orang tua.
Jepang mempunyai populasi tertua kedua di dunia setelah Monako dan peraturan imigrasi yang relatif ketat di negara tersebut menyebabkan negara ini menghadapi kekurangan tenaga kerja yang semakin meningkat.
Meskipun banyak negara maju sedang berjuang melawan angka kelahiran yang rendah, permasalahan ini sangat akut di Jepang, dimana jumlah penduduknya telah menurun selama bertahun-tahun.