Jakarta, Beritasatu.com – Kraven the Hunter (2024) hadir sebagai film penuh aksi yang menyajikan sisi lain dari dunia Marvel. Berbeda dari film superhero pada umumnya, karya ini mengisahkan asal-usul salah satu villain (penjahat) paling ikonik dalam semesta Marvel, Kraven, yang diperankan oleh Aaron Taylor-Johnson.
Lewat sentuhan sutradara JC Chandor, Kraven the Hunter menawarkan pengalaman sinematik yang intens, memadukan aksi brutal dengan drama dan intrik keluarga. Film ini tayang di bioskop Indonesia sejak Rabu (11/12/2024).
Kraven muda, Sergei Kravinoff (Levi Miller), hidup di bawah bayang-bayang ayahnya, Nikolai Kravinoff (Russell Crowe), seorang pria kejam yang haus kekuasaan dan kekerasan. Hubungan ayah dan anak yang rumit ini menjadi pemicu utama perjalanan Sergei menjadi sosok pemburu penjahat. Ambisinya bukan hanya untuk menjadi pemburu terbaik di dunia, tetapi juga untuk menjadi sosok yang paling ditakuti.
Aaron Taylor-Johnson memberikan performa luar biasa sebagai Kraven. Transformasinya menjadi pemburu dengan jiwa binatang terasa sangat mengesankan. Taylor-Johnson mampu menghadirkan sosok Kraven layaknya makhluk buas yang siap memangsa. Penampilannya benar-benar mencuri perhatian dan membawa dimensi baru pada karakter musuh ikonik dari Spider-Man itu.
Namun, inti cerita film ini bukan hanya tentang aksi dan balas dendam. JC Chandor dengan cermat merangkai Kraven the Hunter sebagai saga keluarga yang tragis. Hubungan ayah-anak yang penuh konflik menjadi dasar emosional dari kisah ini, memberikan bobot dramatis yang mendalam.
Kraven the Hunter (2024). – (Sony Pictures Releasing/-)
Russell Crowe sebagai Nikolai Kravinoff juga memberikan performa yang solid, menjadikan setiap interaksinya dengan Kraven penuh ketegangan dan makna. Kehadiran karakter pendukung yang tidak asing lagi oleh para penggemar Marvel, seperti Calypso (Ariana DeBose), Chameleon (Fred Hechinger), Rhink (Alessandro Nivola), hingga the Foreigner (Christopher Abbot) juga menambah kedalaman cerita.
Kraven the Hunter menyajikan adegan aksi yang mendebarkan secara penuh. Mulai dari perburuan di alam liar hingga pertarungan brutal, Kraven the Hunter memastikan penonton terpaku pada layar. Chandor tak lupa menambahkan elemen humor ringan yang menjadi ciri khas film Marvel, secara tepat dan seimbang.
Jika sebelumnya Sony dikritik atas beberapa film Marvel mereka, seperti Madame Web (2024) dan Morbius (2022), Kraven the Hunter bisa menjadi harapan baru dari semesta Sony Marvel ini. Keberanian Kraven the Hunter keluar dari pakem, menjadi angin segar bagi penggemar Marvel yang mencari sesuatu yang berbeda.
Kombinasi aksi brutal, intrik dan drama keluarga yang sarat emosi, hingga latar belakang karakter yang mendalam, menjadikan Kraven the Hunter layak dinikmati penggemar Marvel atau penonton yang menyukai film aksi dengan cerita yang kompleks.