TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Budidaya padi dengan sistem pertanian modern seluas 30 hektare kini sedang dikembangkan di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Sistem budidaya padi dengan sistem modern ini untuk membangun ekosistem pertanian yang terintegrasi sekaligus untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian serta mendukung program ketahanan pangan nasional dan swasembada beras yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Sistem ini dikembangkan oleh perusahaan rintisan di bidang pertanian PT Agribis Lintas Benua bekerja sama dengan PT Agri Sparta Indonesia melaui penandatanganan kerjasama yang dilakukan Senin, 9 Desember 2024.
Kerjasama ini mencakup 3 musim tanam sehingga total luasan mencapai 90 hektar seluruhnya berada di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Sedangkan Agri Sparta merupakan perusahaan manajemen pertanian yang menggunakan metode pertanian modern dalam pengelolaan budidaya pertanian. Di kerjasama ini mereka akan berkontribusi dengan menyediakan benih unggul yang tahan kekeringan serta input pertanian penting lainnya.
Agri Sparta akan menerapkan AgriPlan, sebuah platform teknologi pertanian digital dan biologis terintegrasi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan petani padi.
Penandatanganan kerjasama Contract Farming dilakukan oleh CEO Agribis Lintas Benua, Andre Maulana didampingi founder dan advisor Agribis Pamrihadi Wiraryo dan Made Sukarsawan, Chief Compliance Officer serta Fajri Basyir, Chief Operating Officer Agribis dengan Galang Ramadhan, Direktur Utama Agri Sparta.
Pamrihadi yang juga pernah memimpin BUMD Food Station Tjipinang Jaya mengatakan kerjasama budidaya ini merupakan kerjasama strategis dua perusahaan rintisan di bidang pertanian yang mempunyai visi dan misi yang sama dalam memajukan sektor pertanian khususnya budidaya padi serta mendukung ketahanan pangan di Tanah Air.
Target budidaya dalam 2 tahun ke depan akan dilakukan dengan luas lahan 2.000 hektar.
“Kami memiliki misi yang sama untuk menjaga ketahanan pangan di tengah perubahan iklim sambil meningkatkan kesejahteraan petani kecil,” ujar Galang, Co-founder dan Direktur Utama Agri Sparta.
Hasil budidaya gabah kering panen nantinya akan diserap oleh Bulog yang sebelumnya telah melakukan kerjasama dengan Agri Sparta, sehingga dengan system Kerjasama tersebut diharapkan dapat membantu program pemerintah dalam hal menambah cadangan pangan.
Kerjasama dengan swasta ini diharapkan akan memberikan kontribusi nyata juga bagi Bulog dalam menjaga stok beras untuk kebutuhan ketahanan pangan nasional.