Jakarta, CNN Indonesia —
PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) dan PT Smart Telcom (SmartTel) resmi merger dan menghasilkan entitas telekomunikasi baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart). Bagaimana nasib pelanggan usai merger ini?
Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan pihaknya akan mengupayakan proses penggabungan ini tidak mengganggu kualitas layanan yang diterima pengguna. Bahkan, ia menyebut kualitas layanan bakal meningkat pasca merger selesai dilakukan.
“Kami akan usahakan dalam proses merger ini tidak akan terjadi gangguan terhadap pelanggan. Dan juga kami ingin pastikan bahwa nantinya setelah merger terjadi, service quality atau experience dari pelanggan itu akan meningkat,” ujar Dian dalam konferensi pers di Gedung Cyber 2, Jakarta, Rabu (11/12).
Peningkatan kualitas layanan yang diterima pelanggan akan terjadi, karena XLSmart bakal memiliki site yang lebih banyak, coverage yang lebih luas, serta kapasitas yang besar berkat spektrum yang digunakan jauh lebih tinggi.
“Kalau kita punya kapasitas lebih banyak, kemudian spektrum yang tersedia juga lebih banyak itu akan meningkatkan tentunya kecepatan internet ya dan juga kita bisa mengakselerasi nanti 5G roll out,” tambahnya.
Secara komersial, pelanggan XL, Smartfren, dan SmartTel akan diberi paket yang lebih inovatif dengan pilihan yang lebih luas. Sementara untuk bisnis B2B, portofolio yang lebih kaya disebut akan bisa melayani market dengan lebih baik, mulai dari small medium enterprise (SME) hingga large enterprise.
Pasca-merger, ketiga produk masih akan tetap beroperasi dengan pasarnya masing-masing. Dian menyebut entitas baru tidak akan memaksa pengguna untuk beralih ke produk baru.
Group CEO & Managing Director Axiata, Vivek Sood mengatakan model mergernya dilakukan mulai dari integasi jaringan, sehingga tidak mengganggu masing-masing pelanggan dari tiga perusahaan tersebut.
“Jadi kita tidak mengganggu status quo terhadap proposisi pelanggan untuk 3 merek tersebu,” katanya.
“Pada waktunya, kami akan membuat keputusan berdasarkan rekomendasi pemerintahan, di mana BOD dan perusahaan sangat merekomendasikan bahwa sekarang saatnya untuk kita konsolidasi brand atau mencari proposisi yang berbeda bagi setiap brand, agar semua itu diambil,” imbuhnya.
Menurut Vivek, saat ini setiap merek tersebut memiliki posisinya sendiri di pasar telekomunikasi Tanah Air, sehingga XLSmart akan tetap menjalankan ketiganya.
XL Axiata, Smartfren, dan SmartTel resmi merger dengan nilai gabungan pra-sinergi mencapai lebih dari US$6,5 miliar atau sekitar Rp104 triliun.
Axiata Group Berhad (Axiata) dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama, masing-masing memegang 34,8 persen saham XLSmart dengan pengaruh yang sama untuk arah dan keputusan strategis perusahaan.
Kemudian pada saat selesainya transaksi, pemerataan kepemilikan saham akan menghasilkan Axiata menerima hingga senilai US$475 juta.
(lom/dmi)
[Gambas:Video CNN]