TRIBUNNEWS.com – Kepala Desa Watugede, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, bernama Sriyanto, bakal dilaporkan ke Bupati buntut kasusnya dengan seorang janda.
Diketahui, Sriyanto sebelumnya tertangkap basah tengah berduaan di rumah seorang janda.
Terkait hal itu, warga Desa Watugede pun mendesak Sriyanto untuk mundur dari jabatannya dan meminta maaf secara terbuka.
Sriyanto sebelumnya juga telah dilaporkan ke Bupati Boyolali setelah melakukan klarifikasi soal kasusnya.
“Terkait dengan ini, kami laporkan kembali. Kalau kemarin yang kita laporkan hasil klarifikasi,” kata Camat Kemusu, Rudhiyanto, Rabu (11/12/2024), dilansir TribunSolo.com.
Lantas, siapakah sosok Sriyanto?
Sriyanto merupakan Kepala Desa Watugede yang menjabat sejak 2019.
Ia sebelumnya juga merupakan Kepala Desa Watugede.
Sebagai kepala desa, nama Sriyanto beberapa kali muncul dalam skripsi ataupun karya tulis ilmiah mahasiswa.
Di antaranya adalah karya tulis ilmiah mahasiswa STIKES Surakarta yang berjudul Tingkat Pengetahuan Kader tentang Kartu Menuju Sehat (KMS) di Desa Watugede, Kemusu, Boyolali.
Lalu, skripsi mahasiswa UIN Walisongo Semarang berjudul Stereotip Terhadap Perempuan Single Parent (Studi Kasus Desa Watugede, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali).
Juga, skripsi mahasiswa IAIN Surakarta tentang Tinjauan Riba dan Qard Terhadap Tambahan Pengembalian Pinjaman Uang Kas Perkumpulan Warga RT 010 Dusun Jengglong Soko (Studi Kasus Dusun Jengglong Soko, Desa Watugede, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali).
Diketahui, saat Pilkades Watugede tahun 2019, ratusan warga sempat menuntut diadakan pemilihan ulang secara manual.
Mereka menolak hasil Pilkades sistem e-voting lantaran diduga ada kecurangan.
Diketahui, lewat e-voting, Sriyanto unggul dengan perolehan 675 suara dibandingkan tiga pesaingnya yang lain, yaitu Hari Purnomo, Siswanto, dan Eko Widodo.
Sementara itu, pada Juli 2024 lalu, muncul dugaan mark up anggaran Desa Watugede di era Supriyanto tahun 2019-2024.
Dugaan ini muncul setelah tim investigasi melakukan penyelidikan bersam warga selama beberapa hari.
Meski demikian, saat itu Sriyanti tak memberikan banyak komentar terkait hal tersebut.
Ia hanya mengucapkan terima kasih ketika ditanya mengenai dugaan mark up anggaran desa.
Duduk Perkara Kasus Kades Watugede dengan Janda
Sebelumnya, Kepala Desa Watugede, Sriyanto, digerebek di rumah seorang janda pada Jumat (6/12/2024) malam.
Penggerebekan itu bermula saat seorang warga curiga melihat sepeda motor yang diduga milik Sriyanto, diparkir secara tersembunyi di bawah pohon.
Dari situ, warga kemudian mencari Sriyanto di tempat sang Kepala Desa biasa nongkrong. Tapi, sosok Sriyanto tak terlihat.
Warga lantas menunggu di sekitaran rumah janda.
Barulah pada pukul 23.00 WIB, warga melihat Sriyanto keluar dari rumah janda tersebut.
Sriyanto dan si janda kemudian langsung digerebek oleh warga.
“Itu ketahuan motornya itu sekitar jam 9 malam. Terus jam 11 malam si janda membukan pintu dan Pak Kades keluar,” ungkap warga yang enggan disebutkan namanya, Minggu (8/12/2024).
Saat didudukkan, Sriyanto dan janda mengaku telah menikah siri.
Hal itu juga dibenarkan oleh ayah si janda.
Namun, saat diminta bukti, ayah si janda hanya mengatakan pernikahan sirinya disaksikan oleh anak si janda.
“Terus kita tanya, saksinya siapa, buktinya apa. Nah, bapaknya itu bilang saksinya hanya anaknya (si janda) sendiri,” imbuh warga itu.
Atas hal itu, warga pun meminta pernikahan siri Sriyanto dan si janda digelar ulang.
Mereka juga meminta istri Sriyanto dihadirkan.
Alasannya, lantaran warga ingin menjaga kondusifitas desa.
Sebab, Sriyanto sebagai Kepala Desa, dianggap seharusnya bisa mengayomi warga dengan memberikan contoh yang baik.
“Kami menyayangkan perbuatan Kades, sebagai seorang Kades seharusnya bisa mengayomi warganya, bukan malah seperti itu, malam-malam main ke rumah seorang janda,” urai warga.
Terpisah, Sriyanto mengakui dirinya memang telah menikah siri dengan si janda.
Ia pun membantah dirinya melakukan perzinahan.
Sriyanto juga membenarkan, pernikahan siri hanya diketahui oleh dirinya dan keluarga si janda.
“Nggak benar itu (soal perzinahan). Sudah saya nikah siri. Yang menikahkan juga bapaknya (si janda)” kata Sriyanto.
Meski pernikahan siri antara Sriyanto dan si janda sudah digelar ulang, warga masih tak terima dengan perbuatan sang Kepala Desa.
Mereka menuntut Sriyanto mundur dari jabatannya dan meminta maaf secara terbuka.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kasus Kades di Boyolali Digerebek di Rumah Janda, Warga Desak Dicopot, Camat Akan Lapor ke Bupati
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunSolo.com/Tri Widodo)