ERA.id – Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dilarikan ke rumah sakit untuk menjalankan operasi darurat. Operasi ini dilakukan karena Lula mengalami pendarahan pada bagian otaknya.
Juru bicara kepresidenan Paulo Pimenta mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Lula kemungkinan akan tetap berada di ICU selama 48 jam pasca menjalani operasi. Paulo mengatakan saat ini kondisi Lula dalam keadaan stabil.
“Dia stabil, sadar dan tenang,” kata Pimenta, dikutip Reuters, Selasa (10/12/2024).
Setelah menjalani operasi darurat, Lula akan berada di bawah pengawasan intensif oleh tim medis.
Pendarahan otak yang dialami Lula ini dikatakan terjadi akibat terjatuh pada Oktober lalu. Sejak terjatuh, kesehatan presiden 79 tahun itu dipantau ketat oleh dokter.
Selama berbicara dengan para pemimin Kongres pada Senin (9/12) malam, Lula sempat mengeluhkan sakit kepala yang semakin parah. Ia bergegas mengakhiri pertemuan tersebut dan pergi ke rumah sakit di Brasilia.
Berdasarkan hasil MRI mendeteksi pendarahan intrakranial. Lula pun dipindahkan ke Sao Paulo untuk menjalankan operasi darurat di Rumah Sakit Sirio Libanes.
“Saat anestesi mereda pada Selasa pagi, Lula bangun dan kemudian kembali tidur,” menurut bantuan presiden.
Menyusul kesehatan Lula yang menurun, Wakil Presiden Geraldo Alckmin membatalkan rencana di Sao Paulao dan kembali ke ibu kota Brasilia untuk menjalankan agenda Lula, termasuk menerima kunjungan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico.
Sementara itu, Pimenta mengatakan kekuasaan yang dipegang oleh Lula mungkin tidak akan dialihkan secara resmi kepada Alckmin.