Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Selain Window Dressing, Valuasi Saham yang Masih Murah Jadi Pemicu Penguatan IHSG pada Desember

Selain Window Dressing, Valuasi Saham yang Masih Murah Jadi Pemicu Penguatan IHSG pada Desember

Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada Desember ini atau jelang akhir tahun 2024. Selain faktor window dressing yang ditunggu investor, saat ini price to earning ratio (P/E) IHSG cukup rendah sehingga saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) layak diakumulasi.

“Valuasi IHSG saat ini bisa dibilang relatif cukup murah. Mungkin salah satu yang termurah di ASEAN dengan valuasi sekitar 12-12,5 kali P/E,” kata Research Analyst RHB Sekuritas Muhammad Wafi kepada Beritasatu.com di BEI, Jakarta, Senin (9/12/2024).

Dia mengatakan, PE IHSG itu jauh lebih murah dibandingkan valuasi bursa saham Thailand sekitar 17 kali P/E atau Malaysia sekitar 16 kali  P/E. “Satu-satunya mungkin yang mengalahkan Indonesia adalah Singapura yang berada 11 kali P/E,” ucap Wafi.

Wafi mengatakan, salah satu katalis penyebab koreksinya IHSG pada November adalah posisi P/E yang masih relatif tinggi dibandingkan negara-negara tetangga.

“Saat itu, valuasi IHSG itu masih relatif tinggi di sekitar 14 kali P/E. Jauh lebih tinggi dibandingkan valuasi Shanghai Composite Index 13 kali. Sekarang Shanghai Composite valuasinya juga masih di 13 kali. Jadi posisi IHSG secara fundamental masih lebih murah dibandingkan Shanghai Composite. Oleh karena itu, dengan valuasi yang relatif cukup murah itu sebenarnya membuat IHSG ini menjadi cukup atraktif bagi arus dana asing (fund flow) kembali masuk,” tambah Wafi.

Lebih lanjut, Wafi menjelaskan, faktor geopolitik juga memengaruhi pergerakan IHSG dalam beberapa waktu terakhir. “Salah satunya isu kondisi genting Korea Selatan yang sedikit banyak berdampak terhadap persepsi investor asing yang berencana masuk ke negara tersebut,” kata dia. 

Dia mengatakan, arus dana asing tidak bisa dibendung. Investor pasti akan mencari jalur lain untuk merealokasikan dana mereka. Salah satu tujuannya adalah emerging market atau ASEAN. “Bicara mengenai ASEAN tentu Indonesia sekarang posisinya sangat baik sekali untuk menerima arus dana asing,” pungkas Wafi.

RHB Sekuritas menilai, selain window dressing, potensi penguatan IHSG hingga akhir tahun karena saham-saham di BEI maish murah.     

Dia memprediksi, IHSG akan menguat dan menutup perdagangan akhir tahun pada level 7.600 hingga 7.800.