Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI akan memberikan kompensasi ke penumpang, jika keberangkatan kereta api mengalami keterlambatan.
EVP of Passenger Transportation Marketing and Sales PT KAI Krisna Arianto menjelaskan, perjalanan kereta api bukan tidak mungkin mengalami gangguan. Karena gangguan itu, bisa saja penumpang mengalami keterlambatan keberangkatan.
Menurut Krisna, KAI akan memberikan kompensasi kepada penumpang sesuai aturan yang ada.
“Kereta terlambat lebih dari satu jam, penumpang akan mendapatkan minuman. Keterlambatan lebih dari tiga jam, kompensasi yang akan diterima oleh penumpang adalah minuman beserta makanan ringan,” ujar Krisna di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Senin (9/12/2024).
Sedangkan, kata Krisna, jika mengalami keterlambatan lebih dari lima jam, penumpang akan diberikan kompensasi berupa minuman dan makanan berat. Krisna memaparkan, beberapa keterlambatan kereta api, biasanya disebabkan oleh faktor alam.
“Kita mengedepankan faktor keamanan penumpang. Keselamatan jadi hal utama, tapi ketepatan waktu juga pasti kita jaga,” tutur Krisna.
KAI telah mengajukan pengadaan kereta baru bersama PT INKA sebanyak 612 kereta. Pengadaan telah dilakukan bertahap sejak 2023 hingga 2026 mendatang.
“Kami di KAI ada dua prioritas utama gitu ya, terkait dengan keselamatan dan terkait dengan kenyamanan,” kata Krisna.
VP Public Relations PT KAI Anne Purba memaparkan, kinerja ketepatan waktu kereta api periode Januari-September 2024 menunjukkan hasil yang baik.
VP Public Relations PT KAI Anne Purba di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Senin (9/12/2024).
“Untuk keberangkatan KA penumpang, OTP mencapai 99,78 persen, sementara kedatangan mencapai 97,16 persen,” tutur Anne.
Dia berujar, angka tersebut meningkat dibandingkan tahun 2023, dengan keberangkatan hanya mencapai 99,61 persen.