ERA.id – Presiden Afrika Selatan (Afsel) Cyril Ramaphosa menuntut Israel mengakhiri perang barbar mereka terhadap rakyat Gaza.
“Sebagai bangsa, kami sangat memahami rasa sakit akibat tanah kami dijajah dan rakyat kami ditindas. Afrika Selatan dan Aljazair berdiri teguh mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri,” ujar Ramaphosa dikutip dari Anadolu.
Presiden Afrika Selatan menyatakan hal itu dalam pidatonya kepada parlemen Aljazair dalam kunjungan kerja pada Jumat (6/12/2024).
Ia menambahkan, “Pembunuhan terhadap perempuan, anak-anak, dan warga sipil yang tidak terlibat; pemboman terhadap rumah, sekolah, dan rumah sakit; serta penolakan bantuan kemanusiaan adalah noda pada hati nurani dunia.”
“Kita tidak bisa menutup mata terhadap ketidakadilan ini,” lanjutnya.
Sebelumnya, Afrika Selatan telah mengajukan gugatan genosida terhadap Israel di mahkamah Den Haag pada akhir 2023.
Dalam gugatan tersebut, Israel dituduh gagal memenuhi komitmennya berdasarkan Konvensi Genosida 1948, menyusul serangan tanpa henti terhadap Gaza sejak Oktober tahun lalu.
Sejumlah negara, termasuk Turki, Nikaragua, Palestina, Spanyol, Meksiko, Libya, dan Kolombia, turut bergabung dalam kasus ini di Mahkamah Internasional (ICJ), yang mulai mengadakan sidang publik pada Januari.
Ramaphosa menekankan bahwa dunia punya tanggung jawab untuk mengakhiri genosida ini.
“Israel harus bertanggung jawab atas kejahatannya terhadap rakyat Gaza,” ujarnya.