Laporan Wartawan Tribun Solo, Tri Widodo
TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI – Seorang kepala desa(Kades) di Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah digerebek warga saat sedang asyik berduaan di rumah janda cantik pada Jumat(6/12/2024) malam.
Ketika dikonfirmasi Kades berinisial SR tersebut mengaku tidak melakukan perzinahan. Janda cantik yang didatanginya tersebut adalah istri sirinya.
Namun dia mengaku hanya ada satu saksi dalam pernikahan itu. Saksi itu pun merupakan anak dari sang janda cantik tersebut.
“Sudah saya menikah siri. Yang nikahan bapaknya (Janda) dan anaknya yang jadi saksi,” kata SR, Minggu(8/12/2024).
Karena tak ada saksi selain anak dari janda tersebut, warga yang menggerebek kades meminta kades menikahi ulang.
Karena memang salah satu anak sang janda yang jadi saksi pernikahan itu belum genap 17 tahun.
Ayah sang janda kemudian menikahkan anaknya dengan sang Kades yang disaksikan para warga.
Kepala KUA Cepogo, Saiful Anwar, menyebut nikah siri merupakan pernikahan tidak dicatat di Kantor Urusan Agama (KUA).
Meski begitu, pernikahan dinyatakan sah secara agama Islam jika memenuhi syarat dan rukun nikah.
Saiful menyebut rukun nikah yang harus dipenuhi adalah kedua mempelai, Ijab qabul, wali wanita dan dua saksi.
“Nikah kalau nggak ada saksinya ya tidak sah secara Islam,” kata Saiful.
Saiful juga menyebut syarat-syarat dalam pernikahan.
Syarat bagi calon suami antara lain, beragama Islam, atas keinginannya sendiri, bukan muhrim, tidak sedang ihram haji.
Sedangkan syarat nikah bagi calon istri, beragama Islam, tidak dalam paksaan, bukan muhrim, tidak bersuami, tidak sedang dalam masa iddah, tidak sedang ihram haji atau umrah
Lalu syarat bagi wali pernikahan, mukallaf,laki-laki, adil, tidak sedang ihram haji atau umrah
Meski sebagai saksi tapi juga ada syaratnya.
Syarat untuk para saksi pernikahan, islam, sudah dewasa, memiliki akal pikir yang sehat, tidak fasik dan hadir dalam akad nikah.
“Kajian ilmiah dari salah satu penghulu di Blora. 80 persen nikah siri tidak sah karena tidak terpenuhi syarat dan rukunnya,” tambahnya
Sebelumnya, informasi penggerebekan Kades di rumah janda cantik itu diberikan salah satu warga yang tak mau disebutkan namanya.
Dia bilang jika awalnya warga curiga dengan sepeda motor yang ditengarai milik SR.
Sepeda motor itu diparkir di bawah pohon yang tak mudah terlihat orang.
Warga pun kemudian berusaha mencari keberadaan SR ke tempat biasa nongkrong.
Tapi warga pun tak mendapatkannya. Warga pun kemudian menunggu di sekitar rumah sang janda cantik itu.
Warga juga berusaha mengintip kondisi di dalam rumah janda cantik yang diduga ada pak kadesnya itu.
Namun sayang, karena rumah tertutup rapat dan lampunya padam warga tak melihat apa yang sebenarnya terjadi di dalam rumah itu.
“Itu ketahuan motornya itu sekira jam 21.00. Terus jam 23.00 malam si janda membukakan pintu dan pak kades keluar,” ujarnya.
Rumah si janda cantik ini pun langsung dikerumuni warga.