TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, mengunjungi lima sekolah di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Jumat (6/12/2024).
Kunjungan ini menegaskan keberpihakan pemerintah terhadap pendidikan di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).
Di sekolah-sekolah yang dikunjunginya, Wamendikdasmen mendengarkan langsung aspirasi guru dan peserta didik, menyampaikan kebijakan terbaru, hingga mengikuti aktivitas literasi bersama para siswa.
Di hadapan para guru, Wamendikdasmen menyampaikan kesejahteraan guru ditingkatkan melalui sertifikasi.
Sejauh ini ini kebijakan berlaku bagi guru non-ASN.
“Lebih penting lagi, mulai 2025, guru ASN berkesempatan untuk ditugaskan di sekolah swasta.”
“Dengan begitu, guru PPPK masih bisa mengajar sekolah swasta asalnya.”
“Inilah rencana kebijakan kami sebagai bentuk keberpihakan menjawab kegelisahan guru non ASN di daerah 3T,” ujar Fajar seperti di SMP Kristen 1 Mollo Selatan, dikutip Tribunnews.com dalam keterangannya, Jumat (6/12/2024).
Dalam suasana penuh keakraban di bawah pohon beringin, Wamendikdasmen bersama para guru dan siswa juga membacakan komitmen literasi guna menumbuhkan budaya membaca dan menulis di kalangan pelajar.
Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
Di Sekolah SD GMIT (Gereja Masehi Injili Timur) SoE 1, kedatangan Wamen Fajar disambut dengan tarian sambutan daerah yang dipentaskan oleh peserta didik.
Pada kesempatan ini, ia memperkenalkan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat sebagai program untuk membentuk generasi unggul.
“Program Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan istirahat cepat, dalam kehidupan anak-anakku sehari-hari” ungkap Wamen Fajar kepada ratusan siswa yang berkumpul di halaman sekolah.
Wamen Fajar melanjutkan kunjungannya ke Sekolah Bukti Bakti BCA, SD Inpres Nunumeo di Kota Soe, NTT.
Ia memuji kolaborasi dalam meningkatkan pendidikan bermutu di sekolah ini.
Bahkan Wamen Fajar memuji inovasi sekolah yang memiliki Science Garden, ruang belajar terbuka untuk menanam dan mencintai alam.
Salah seorang siswa dengan antusias menceritakan pengalamannya, “Sekolah ini menyenangkan. Karena bisa bercocok tanam, merawat dan mencintai alam.”
Di belakang gedung SD Inpres ini terdapat Science Garden sebagai ruang didik bagi peserta didik untuk belajar mencintai alam.
Di sekolah ini Wamendikdasmen juga menanam tanaman Ambupu, tanaman khas Timor Tengah Selatan.
Kemudian, dua sekolah terakhir, Wamendikdasmen Fajar melanjutkan kunjungan kerja ke SMA 1 Soe dan SMP Muhammadiyah Kupang NTT.