FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Anggota Komisi VI DPR RI fraksi PKS, Ismail Bachtiar menyoroti pabrik Semen Tonasa Indonesia yang ada di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi selatan.
Dalam rapat perdana tersebut, Ismail mengeluhkan perubahan kualitas Semen Tonasa yang tidak seperti dulu.
“Semen Tonasa yang dulu dikenal kokoh dan kuat sekarang gak lagi pak, udah gak kuat udah gak lagi kokoh,” katanya dikutip dari akun Instagram miliknya Jumat (6/12/2024).
Ismail mengungkap permasalahan ini terjadi karena strategic holding ditarik ke pusat.
“Kalau saya perhatikan ternyata masalahnya karena hampir seluruh strategic holding, bapak tarik ke pusat,” sambungnya.
“Saya gak tahu apa bapak tidak percaya orang Sulawesi atau bagaimana padahal orang Sulawesi jadi wapres pun bisa, apalagi hanya ngurusin semen Indonesia pak,” tegasnya.
Ismail menekankan agar pihak terkait memperhatikan kesejahteraan tenaga outsourcing yang ada di Semen Tonasa.
Apalagi dia mendapati tidak ada permasalahan produksi di pabrik. Hanya saja regulasi yang diharapnya berbeda dengan kenyataannya.
Blak-blakan Ismail mengungkap pihak yang mendapat kerugian paling banyak adalah masyarakat di sekitar pabrik.
“Produksinya bagus, produksinya dipaksa. Semennya diambil semua ke Jakarta dan hanya sisakan debunya untuk masyarakat di sana,” katanya.
“Saya gak tega gunungnya diketuk, tanahnya diambil yang bapak sisakan hanya debunya bagi masyarakat,” sambungnya.
Terakhir, Ismail meminta agar pengelolaan di pabrik Semen Tonasa sebaiknya dipegang oleh orang Sulawesi itu sendiri.