Jakarta, CNN Indonesia —
Alat Miniatur Circuit Breaker (MCB) menjadi salah satu perhatian menyusul uji coba penggunaan kompor listrik untuk menggantikan kompor gas LPG 3 Kg di beberapa kota. Apa sih fungsinya?
Program kompor listrik ini menuai kritik lantaran keterbatasan daya pelanggan kecil yang merupakan sasaran program. Untuk menyiasatinya, Pemerintah akan mengubah MCB pelanggan listrik 450 volt ampere (VA) menjadi 3.500 watt.
“Nanti diganti MCB-nya menjadi 3.500 watt untuk yang 450 (VA),” ungkap Dirjen EBTKE Dadan Kusdiana kepada CNNIndonesia.com, Selasa (20/9).
“Iya [daya listrik dinaikkan], ini sekaligus supaya kompornya bisa dioperasikan. Tambahan daya dilakukan oleh PLN,” imbuh dia.
MCB sendiri akan masuk dalam paket kompor listrik yang akan dibagikan gratis kepada 300 ribu rumah tangga miskin tahun ini. Lantas apa itu MCB?
Dosen Teknik Elektro di Politeknik Negeri Malang Rahman Azis Prasojo menjelaskan MCB adalah perangkat untuk memutus rangkaian listrik jika ada kelebihan beban serta hubungan singkat.
“MCB adalah pemutus rangkaian kalau ada kelebihan beban dan hubung singkat/ korsletting listrik,” katanya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (22/9).
Selain MCB, mengutip Schneider Electric, Circuit Breaker (CB) juga memiliki jenis Molded Case Circuit Breaker (MCCB). Apa bedanya? Salah satunya adalah soal rating arus yang berarti konsumsi arus yang dibutuhkan oleh alat tersebut untuk beroperasi.
MCB listrik memiliki kapasitas rating arus yang lebih kecil, hanya sampai 63 Ampere. Sedangkan MCCB memiliki kapasitas rating arus sampai dengan 1.000 Ampere.
Hal itu membuat MCB listrik lebih cocok untuk dipakai di alat-alat dengan rating kecil, sedangkan MCCB digunakan untuk alat-alat yang lebih berat.
Harga MCB listrik juga lebih murah dari MCCB, hal ini dikarenakan MCCB memang ditujukan untuk digunakan pada alat-alat yang berat. MCCB juga memiliki ukuran yang lebih besar daripada MCB.
Alasan ganti
Jika memang PLN akan menggunakan yang 3500 Watt, Azis menilai MCB yang digunakan mestinya memiliki rating arus 16 Ampere.
Hitungan konkretnya bisa didapat dengan rumus arus (I), yakni daya semu (S) berbanding terbalik dengan tegangan (V).
“Dalam hal ini, 16A adalah arus nominal yang membatasi pelanggan supaya tidak menggunakan peralatan di atas kapasitas daya berlangganan. Contoh: S= 3500 VA, V= 220 V, maka I=S/V. Didapatkan I=3500/220=15.9A,” tutur Azis.
“Maka dari itu, pembatas 16A digunakan,” tambahnya.
Menurutnya, penggunaan MCN baru itu bisa menyiasati keterbatasan pada listrik dengan daya 450 VA.
“Jika pelanggan menggunakan peralatan listrik melebihi 3.500 VA, maka arus yang mengalir melebihi 16 A, MCB akan memutus rangkaian. Inilah kenapa kalau menggunakan kompor induksi, rumah yang berlangganan daya 450 VA tidak bisa,” kata Azis.
(lom/lth)