Pada 2023, ATS di Makassar 9.291 anak. Rinciannya, ada 2.018 Drop Out (DO) di Sekolah Dasar (SD), 1.016 DO di Sekolah Menengah Pertama (SMP), 1.211 DO di SMA, 2.311 tidak lanjut SMP, dan 2.535 tidak lanjut SMA.
Data tersebut merujuk pada Pangkalan Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) per 1 November 2023.
Berdasarkan data Kemdikbud, jumlah anak yang putus sekolah di Sulawesi Selatan pada tahun 2023 adalah 1.613 orang
Di tahun yang sama, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata lama sekolah anak di Sulsel hanya delapan tahun. Menunjukkan anak usia sekolah di Sulsel kebanyakan hanya menempuh jenjang pendidikan SD, sementara jenjang selanjutnya banyak yang putus sekolah.
Data terbaru, untuk tahun 2024, per September ada sekitar 140.017 ATS di Sulsel.
Salah satu orang tua yang anaknya putus sekolah adalah Muhammad. Ia warga Pulau Kodingareng, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, Makassar.
Dua anaknya tidak menyelesaikan sekolah dasar dan menengah. Anak pertamanya, Muhardi kandas di kelas 5 SD. Anak keduanya, Muliana setelah lulus SMP tidak lagi melanjutkan SMA.
“Saya memang yang suruh anakku berhenti. Dimana mau saya carikan uang,” kata Muhammad.
Cerita Muhammad dan data di atas, menunjukkan efektivitas program Revolusi Pendidikan Danny perlu dipertanyakan. Begitu pula dengan Sekolah Pintar Sudirman.
Sekolah Pintar ini, membekali sejumlah TV pintar di sekolah-sekolah di Sulsel. Harapannya dijadikan media belajar.
“Jadi televisi di sekolah itu terpakai. Biasa digunakan untuk media belajar, presentasi, dan juga nonton video,” kata Alfi, siswa SMA Negeri 10 Bulukumba.