Jakarta, CNN Indonesia —
Planet yang identik dengan cincin yang melingkarinya tak cuma milik Saturnus. Baru-baru ini, teleskop James Webb (JWST) menangkap momen Neptunus bercincin.
Gambar itu merupakan yang pertama kali didapat Webb dari Neptunus.
Dikutip dari situs badan antariksa AS (NASA), Webb tidak hanya menangkap pemandangan paling jelas dari cincin planet itu. Kameranya juga mampu mengungkap gambaran planet es raksasa itu dalam cahaya yang sama sekali baru.
Yang paling mencolok dalam gambar baru Webb adalah tampilan cincin planet yang tajam, beberapa di antaranya belum terdeteksi sejak Voyager 2 NASA menjadi pesawat ruang angkasa pertama yang mengamati Neptunus pada 1989.
Apa yang tampaknya hilang dari gambar Neptunus JWST adalah warna biru khas yang dikaitkan dengan raksasa es dari foto yang diambil oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble.
Dikutip dari Space, selain beberapa cincin terang terlihat, gambar Webb dengan jelas menunjukkan pita debu Neptunus yang lebih redup.
“Sudah tiga dekade sejak terakhir kali kami melihat cincin samar dan berdebu ini, dan ini adalah pertama kalinya kami melihatnya dalam inframerah,” kata Heidi Hammel, pakar sistem Neptunus dan ilmuwan interdisipliner untuk Webb.
Menurutnya, kualitas gambar Webb yang sangat stabil dan presisi memungkinkannya mendeteksi cincin yang sangat redup yang begitu dekat dengan Neptunus.
Neptunus, yang berjarak 4,3 miliar hingga 4,7 miliar kilometer dari Bumi, itu memesona para peneliti sejak penemuannya pada 1846.
Planet kedelapan di Tata Surya itu mengorbit di daerah terpencil yang gelap bagian luar. Pada jarak ekstrem, Matahari begitu kecil dan redup sehingga tengah hari di Neptunus mirip dengan senja di Bumi.
Ia dicirikan sebagai raksasa es karena susunan kimiawi interiornya. Dibandingkan dengan raksasa gas, Jupiter dan Saturnus, Neptunus jauh lebih kaya akan unsur-unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium.
Ini terlihat jelas dalam penampakan biru khas Neptunus dalam gambar Teleskop Luar Angkasa Hubble pada panjang gelombang yang terlihat, yang disebabkan oleh sejumlah kecil gas metana.
Kamera Inframerah Dekat (NIRCam) Webb memotret objek dalam kisaran inframerah-dekat dari 0,6 hingga 5 mikron, sehingga Neptunus tidak tampak biru bagi Webb.
Faktanya, gas metana sangat kuat menyerap cahaya merah dan inframerah sehingga planet ini cukup gelap pada panjang gelombang inframerah-dekat ini, kecuali di mana ada awan di ketinggian.
Gambar JWST juga menyoroti pita awan lintang tinggi yang terus menerus mengelilingi pusaran yang sebelumnya diketahui terletak di kutub selatan Neptunus.
Garis kecerahan yang tipis dan samar juga dapat terlihat mengelilingi ekuator planet yang mungkin mengindikasikan sirkulasi global atmosfer Neptunus yang mendorong angin dan badai melintasi raksasa es itu.
(can/arh)
[Gambas:Video CNN]