Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Harga Emas Dunia Turun Akibat Dolar AS dan Kekhawatiran Ekonomi

Harga Emas Dunia Turun Akibat Dolar AS dan Kekhawatiran Ekonomi

Jakarta, Beritasatu.com – Harga emas dunia turun pada perdagangan, Senin (2/12/2024), mengakhiri tren kenaikan selama empat hari terakhir. Pelemahan ini dipicu oleh penguatan signifikan dolar Amerika Serikat (AS) serta kekhawatiran terkait data ekonomi penting dan pandangan Federal Reserve (The Fed) mengenai prospek suku bunga.

Mengutip CNBC International, Selasa (3/12/2024), harga emas spot mengalami penurunan 0,6% menjadi US$ 2.636,54 per ons setelah sebelumnya sempat melemah hingga 1%. Sementara itu, kontrak emas berjangka AS ditutup turun 0,8% ke level US$ 2.658,50 per ons.

Dolar AS menguat tajam, sebagian dipicu oleh pernyataan presiden terpilih AS Donald Trump yang meminta negara-negara BRICS untuk tidak berupaya menggantikan dolar sebagai mata uang utama dunia. Trump bahkan mengancam akan memberlakukan tarif 100% terhadap negara-negara yang menentang dominasi dolar.

Pernyataan tersebut memunculkan kekhawatiran bahwa suku bunga AS akan tetap tinggi lebih lama. Selain itu, suku bunga AS juga telah menjadi salah satu faktor penurunan harga emas sebesar 3% pada November, hingga mencatatkan penurunan bulanan terbesar sejak September 2023.

Wakil Presiden dan Senior Strategis Logam Zaner Metals Peter Grant mengatakan, meski harga emas dunia tertekan, ketidakpastian geopolitik yang berlanjut membantu membatasi penurunan lebih lanjut. Ia memperkirakan pasar emas akan menghadapi volatilitas tinggi menjelang akhir tahun.

Indeks dolar AS mencatat kenaikan harian sebesar 0,7%, menjadi peningkatan tertajam dalam hampir empat minggu terakhir. Penguatan dolar ini membuat emas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang lain.

Fokus pasar pekan ini akan tertuju pada beberapa data ekonomi penting AS, termasuk laporan lowongan pekerjaan, data ketenagakerjaan ADP, serta laporan non-farm payrolls. Selain itu, pernyataan dari pejabat The Fed, termasuk Ketua Jerome Powell, juga dinantikan para investor.

Analis BMI memproyeksikan risiko penurunan harga emas pada 2025 cukup besar, dengan volatilitas yang tinggi. Mereka juga memprediksi The Fed akan lebih berhati-hati dalam menurunkan suku bunga, yang dapat memberikan tekanan lebih lanjut pada emas.

Pasar memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember, menyusul langkah serupa yang dilakukan bulan lalu sehingga suku bunga saat ini berada di kisaran 4,5%-4,75%.

Selain harga emas dunia turun, pergerakan logam mulia lainnya juga beragam. Harga perak spot turun 0,6% menjadi US$ 30,41 per ons. Sementara itu, platinum naik tipis 0,1% menjadi US$ 946,25 per ons, dan palladium mencatat kenaikan 0,6% menjadi USD 984,75 per ons.