Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Wall Street Cetak Rekor Baru Awal Desember, tetapi Dow Jones Melemah Tipis

Wall Street Cetak Rekor Baru Awal Desember, tetapi Dow Jones Melemah Tipis

Jakarta, Beritasatu.com – Mayoritas indeks utama Wall Street mencetak rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) pada perdagangan, Senin (2/12/2024). Pasar saham AS membuka Desember dengan optimisme, melanjutkan momentum positif dari November. Namun, Dow Jones Industrial Average justru melemah.

Mengutip CNBC International (3/12/2024), indeks S&P 500 naik 0,3% dan mencapai rekor baru untuk level penutupan dan intraday. Nasdaq Composite juga melonjak 1%, mencatatkan rekor tertinggi. Sebaliknya, Dow Jones Industrial Average turun tipis 0,1% meskipun sempat melampaui level psikologis 45.000 yang telah beberapa kali disentuh pekan lalu.

Kenaikan signifikan terjadi pada saham Tesla yang naik 3%. Dorongan ini datang setelah Roth MKM meningkatkan rekomendasinya dari netral menjadi beli, karena alasan hubungan dekat CEO Tesla Elon Musk dengan presiden terpilih AS Donald Trump.

Saham Super Micro Computer melesat 29% setelah investigasi komite khusus menyimpulkan tidak ada indikasi pelanggaran dan menyatakan laporan keuangan perusahaan akurat. Selain itu, saham Amazon naik 1% didorong tingginya aktivitas belanja di Cyber Monday, menandai dimulainya musim liburan akhir tahun.

November menjadi bulan yang luar biasa bagi Wall Street yang mencetak rekor. Dow Jones dan S&P 500 masing-masing mencatat kenaikan bulanan sebesar 7,5% dan 5,7%, didukung oleh reli setelah pemilu yang memenangkan Donald Trump. Keduanya juga mencetak rekor penutupan tertinggi dalam sesi perdagangan singkat pada Jumat pekan lalu.

Saham-saham berkapitalisasi kecil juga mencuri perhatian pada November. Indeks Russell 2000 melonjak lebih dari 10%, mencatat kenaikan bulanan tertinggi tahun ini, seiring dengan harapan investor terhadap kebijakan pemotongan pajak dari pemerintahan yang baru. Secara historis, Desember kerap menjadi bulan yang positif untuk pasar saham.

Pendiri dan CEO InfraCap Jay Hatfield memperkirakan, pergerakan pasar akan terbatas hingga akhir tahun. “Saya pikir pasar akan naik perlahan, tetapi tidak akan melonjak tajam,” ujarnya.

Hatfield memproyeksikan S&P 500 akan mencapai angka 6.200 pada akhir tahun, sekitar 3% lebih tinggi dari level penutupan Jumat lalu.

“Kenaikan sebelumnya sudah mencerminkan dampak dari ekspektasi kebijakan pro bisnis. Kini pasar menunggu perincian lebih lanjut, bukan sekadar janji atau pernyataan publik,” tambahnya.

Saat Wall Street kembali mencetak rekor pada awal Desember, data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa sektor manufaktur AS mengalami perbaikan pada November, meskipun masih berada di zona kontraksi. Data ini menjadi perhatian investor menjelang rilis laporan pekerjaan untuk November yang dijadwalkan pada Jumat mendatang.