Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

NASA Rilis Suara ‘Lucu’ Hasil Tumbukan Meteor dan Mars

NASA Rilis Suara ‘Lucu’ Hasil Tumbukan Meteor dan Mars

Jakarta, CNN Indonesia

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerikas Serikat (NASA) merilis bunyi yang dihasilkan dari tumbukan meteor yang menghantam tanah di Mars.

NASA menangkap rekaman suara tumbukan itu menggunakan instrumen InSight. Perekaman dilakukan pada awal September lalu, ketika menangkap suara samar dari meteoroid yang menabrak atmosfer Mars, kemudian meledak menjadi beberapa bagian dan menghantam permukaan cukup keras untuk meninggalkan bekas.

Namun suara yang dihasilkan terbilang lucu. Pasalnya, masuknya meteorid ke Mars terbilang cukup keras, menurut laporan The Verge.

“Blop, bloop, bloop,” bunyi meteor yang hantam tanah Mars.

Untuk mendengarnya secara langsung bisa mengklik tautan ini.

Kebisingan itu terdengar sangat lucu sebagian karena bagaimana gelombang suara dari tumbukan bergerak melalui atmosfer Mars yang kering.

Dalam kondisi tertentu, seperti gurun di Bumi, suara bernada rendah bergerak lebih lambat daripada yang bernada tinggi.

“Seorang pengamat yang dekat dengan tumbukan akan mendengar ‘ledakan’, sementara seseorang yang jauhnya bermil-mil akan mendengar suara bass terlebih dahulu, menciptakan ‘bloop,” menurut penjelasan NASA.

Suara itu akhirnya terdeteksi oleh InSight yang mendarat pada 2018 dan telah merekam ‘”marsquakes” besar dan kecil di planet merah selama beberapa tahun terakhir.

InSight Mendengarkan guncangan planet dan memberi para ilmuwan ide yang lebih baik tentang apa yang terjadi jauh di bawah permukaan Mars.

Para peneliti telah mengamati dampak dari batuan luar angkasa untuk sementara waktu dalam data InSight, tetapi 5 September 2021 adalah pertama kalinya mereka melihat dampak menggunakan instrumen.

Dengan informasi dari InSight, para ilmuwan dapat menentukan dengan tepat di mana mereka memprediksi batu-batu itu jatuh ke tanah.

Ketika peneliti mengirim pengorbit Mars untuk memeriksa kemungkinan lokasi pendaratan, mereka menemukan tiga kawah.

“Setelah tiga tahun InSight menunggu untuk mendeteksi dampak, kawah itu tampak indah,” kata Ingrid Daubar peneliti Brown University.

Dengan menggunakan informasi dari tumbukan itu, mereka dapat kembali melalui data InSight dan memilih tiga tumbukan lagi yang tersebar di antara 1.300 atau lebih gempa mars yang telah terdeteksi oleh instrumen.

(can/lth)