Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Mengenali Gejala Awal Skizofrenia dan Kaitannya dengan Perilaku Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Jakarta

Mengenali Gejala Awal Skizofrenia dan Kaitannya dengan Perilaku Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Jakarta

Jakarta, Beritasatu.com – Publik dikejutkan oleh peristiwa tragis di sebuah kawasan perumahan Jakarta Selatan. Seorang remaja berusia 14 tahun berinisial MAS tega menghabisi nyawa ayah dan neneknya. Meskipun motif pasti belum terungkap, informasi dari kerabat dekat mengungkapkan bahwa remaja tersebut diduga hidup dalam tekanan berat.

Namun, perilaku yang ditunjukkan anak tersebut menyerupai ciri-ciri skizofrenia. Apa itu skizofrenia, dan bagaimana mengenali gejalanya? Berikut ulasannya.

Apa Itu Skizofrenia?
Skizofrenia merupakan gangguan mental serius yang memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku. Penderita skizofrenia mengalami psikosis, yang membuat mereka sulit membedakan kenyataan dari delusi atau halusinasi.

Dalam istilah awam, kondisi ini sering dikaitkan dengan istilah “gila,” meskipun stigma tersebut tidak sepenuhnya tepat.

Gejala skizofrenia bervariasi tergantung usia penderita, dan sering kali berkembang secara bertahap.

Tanda-Tanda Awal Skizofrenia Berdasarkan Tahap Usia

1. Anak-anak
Pada anak-anak, gejala sering kali terkait dengan keterlambatan perkembangan, seperti gangguan motorik, yakni terlambat berjalan hingga usia 18 bulan, kesulitan komunikasi karena tidak mampu menyusun kalimat hingga usia 36 bulan, dan gangguan sosial karena tidak menggunakan gerak tubuh atau ekspresi wajah saat berkomunikasi.

2. Remaja
Remaja menunjukkan perubahan perilaku yang menjadi tanda awal skizofrenia. Anak bunuh ayah dan nenek memang menunjukkan beberapa tanda skizofrenia. Namun, lebih lengkap, gejala itu, seperti kesulitan berkonsentrasi, penurunan kemampuan belajar, menarik diri dari lingkungan sosial, depresi dan kehilangan minat pada hobi, agresivitas atau niat melukai orang lain, pikiran untuk bunuh diri, perilaku aneh, termasuk mencuri untuk kesenangan pribadi.

3. Dewasa Awal
Gejala biasanya berkembang lebih kompleks pada masa ini, meliputi rasa cemas berlebihan, kesulitan berpikir jernih atau membuat keputusan, kehilangan energi atau merasa lemas, kurang percaya diri, dan sulit berinteraksi dengan orang lain.

4. Lansia (usia 45 tahun ke atas)
Pada tahap ini, gejala cenderung memburuk dan lebih sulit dikendalikan, seperti depresi berat dan isolasi sosial, tidak menjaga kebersihan diri, halusinasi intens dan ketidakmampuan membedakan kenyataan, gangguan tidur kronis, pikiran yang kacau, dan sulit dipahami.

Pentingnya Diagnosis dan Penanganan Dini

Jika gejala awal skizofrenia tidak segera ditangani, kondisi ini dapat memburuk. Penderita mungkin menunjukkan perilaku berisiko seperti menyakiti diri sendiri, menggunakan narkoba, atau melakukan tindakan agresif.

Hingga kini, belum ada metode pencegahan yang pasti untuk skizofrenia. Namun, deteksi dini dan pengobatan yang tepat dapat membantu penderita menjalani kehidupan lebih baik dan mengurangi risiko komplikasi.

Pada kasus anak bunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, disebut ada gejala mirip skizofrenia, yakni rasa cemas dan resah yang berlebihan.