Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Hama Tikus Rusak Puluhan Hektare Padi di Lamongan, Petani Terpaksa Keluarkan Biaya Ekstra

Hama Tikus Rusak Puluhan Hektare Padi di Lamongan, Petani Terpaksa Keluarkan Biaya Ekstra

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN – Puluhan  hektare tanaman padi milik petani di Lamongan Jawa Timur rusak akibat serangan hama tikus.

Sejumlah petani mengaku, hama tikus merusak tanaman padi yang baru ditanam dan sudah terjadi sebanyak tiga kali. Hal ini membuat petani mengalami kerugian yang besar.

Para petani terpaksa harus mengeluarkan biaya ekstra untuk menyulam padi yang diserang hama tikus.

Kondisi ini dialami para petani di Desa Tambakrigadung, Kecamatan Tikung.

“Takusnya banyak sekali,” kata seorang petani bernama, Asim (49), Minggu (1/12/2024).

Menurut para petani, hama tikus mulai merusak tanaman padi sejak masa tanam berlangsung.

“Terhitung petani ya menyulami (tanam kembali) sampai tiga kali,” katanya.

Diakui, hama tikus itu tidak sampai merusak seluruh tanaman padi. Tapi mayoritas rusak karena ulah hewan pengerat itu.

Hama pengerat ini tidak memakan batang padi, namun menurut petani seperti sedang marah dan hanya memotong batang padi dan ditinggalkan begitu saja.

“Rusak diserang tikus. Tikusnya tidak makan tapi merusak dengan mengerat pohonnya atau ulirnya sampai roboh, ” gerutu Sarji petani lainnya.

Menurut Sarji, serangan hama tikus ini terjadi ketika petani baru masuk musim tanam. Tikus menyerang batang padi sehingga tumbuh tidak sempurna. “Tanaman padi diacak-acak,” ungkap Sarji.

Kata petani lainnya Hendro, sudah berusaha maksimal untuk mengusir hama tikus ini. Namun, beragam upaya tersebut gagal dan tikus tetap merajalela.

Sudar juga mengakui, akibat serangan hama tikus ini mereka merugi hingga jutaan rupiah. 

“Rugi banyak. Sepertinya hama tikus sedang mabuk. Diberantas dengan cara apapun, petani kewalahan karena begitu banyaknya tikus yang berkembang, ” ungkap Hendro.

Petani mencatat, setidaknya ada belasan hektar lahan padi yang rusak akibat serangan hama tikus ini.

Mereka pun tak bisa berbuat banyak, lantaran populasi hama tikus cukup banyak hingga membuat petani kewalahan untuk membasminya.

“Upaya pencegahan ya sudah dilakukan,  termasuk pemberian racun tikus,” kata petani lainnya.

Dengan kondisi saat ini, para petani hanya bisa berharap nanti produksinya baik, ditopang harga mahal agar bisa menutup biaya tanam sampai panen. 

Para petani tidak ingin menanggung rugi akibat musibah serangan hama tikus.

“Semoga saja hasil panennya berpihak pada kita sebagai petani,” katanya