Selain itu, seringkali dalam pementasan Tari Topeng, terdapat dalang atau narator yang menjelaskan makna cerita kepada penonton, sehingga mereka dapat memahami konteks dan nilai-nilai yang ingin disampaikan.
Secara tradisional, Tari Topeng Cirebon juga sering ditampilkan dalam upacara adat atau ritual keagamaan. Tarian ini dianggap memiliki unsur sakral dan diyakini dapat membawa keberkahan bagi masyarakat yang menyelenggarakannya.
Misalnya, Tari Topeng kerap ditampilkan dalam acara sedekah bumi, pernikahan adat, atau prosesi ritual lainnya. Kehadiran tarian ini tidak hanya untuk memeriahkan acara, tetapi juga sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dan doa untuk kesejahteraan masyarakat.
Saat ini, Tari Topeng Cirebon menghadapi tantangan dalam mempertahankan eksistensinya di tengah arus modernisasi. Namun, berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah daerah, seniman, dan komunitas budaya untuk melestarikan seni tradisional ini.
Workshop, festival budaya, hingga pertunjukan di tingkat nasional maupun internasional menjadi cara-cara efektif untuk mengenalkan Tari Topeng kepada generasi muda dan masyarakat luas.
Dengan demikian, Tari Topeng Cirebon tidak hanya menjadi warisan budaya lokal, tetapi juga aset budaya bangsa yang patut dijaga dan dihormati.
Penulis: Belvana Fasya Saad