TRIBUNJATENG.COM, CILACAP – Momen pemungutan suara dalam Pilkada serentak kerap kali diwarnai hal unik.
Selain itu momen Pilkada juga menjadi ajang berkreasi bagi para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Salah satunya di TPS 18 Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap. Rabu (27/11/2024).
Para petugas KPPS disana mengenakan seragam sekolah seperti seragam OSIS dan Pramuka.
Ketua KPPS Sigit Ristiyono mengungkapkan bahwa konsep tersebut sengaja dia usulkan agar TPS 18 berbeda dengan TPS lainnya.
Harapannya dengan adanya konsep tersebut, Pilkada serentak 2024 di Desa Bojong dapat berlangsung penuh damai dan suka cita.
“Karena memang sejak awal kami bersama anggota KPPS ingin ada suasana yang berbeda di TPS salah satunya dengan berkreasi melalui cara kami berpakaian,” katanya kepada Tribunbanyumas.com
Tentunya melalui hasil kreasi para anggota KPPS tersebut salah satu tujuannya adalah untuk mendongkrak partisipasi masyarakat dalam memilih.
Lebih lanjut diungkapkan Sigit bahwa ide tersebut mulanya berasal dari usulan dirinya.
Adapun usulan ide tersebut disampaikan Sigit secara mendadak dan disetujui oleh anggota KPPS lainnya.
“Ide awalnya dari saya karena saya seorang pendidik (read guru) tiba-tiba terlintas pikiran untuk memakai seragam sekolah saat Pilkada.
Kemudian ide tersebut saya sampaikan keapda teman-teman dan langsung diterima jadi memang mendadak,” jelasnya.
Diungkapkan Sigit hasil kreasi ia dan rekan-rekan KPPS tersebut disambut baik oleh masyarakat.
Terbukti TPS dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 473 tersebut ramai dikunjungi pemilih sejak pagi hari.
Salah satu warga Noni Meidina (18) mengaku begitu penasaran dengan konsep yang dikreasikan oleh para petugas KPPS di desanya itu.
Berbekal rasa penasaran, Noni sengaja membuktikannya dengan datang ke TPS pagi hari.
Dan ternyata benar, sesampainya disana dia disambut para petugas KPPS yang mengenakan seragam sekolah.
“Menurut saya lucu sih karena saya juga masih anak sekolah, jadi kesan saya pertama masuk kesini seperti kaya di sambut guru jadi kesanya lebih akrab,” ungkap Noni.
Dikatakan Noni bahwa seragam sekolah yang dikenakan oleh petugas KPPS tersebut juga membuat dirinya lebih percaya diri ketika memilih.
Selain itu rupanya tampilan petugas KPPS layaknya anak sekolah membuat warga tertarik untuk datang ke TPS untuk memilih.
“Kita juga dilayani oleh petugas yang memakai baju seperti guru dan juga itu lebih mengurangi ketegangan disini.
Jadi mereka (read warga lain) itu tidak golput karena tertarik untuk datang ke TPS ini,” ujarnya. (pnk)
—