Jakarta, Beritasatu.com – ACC mendorong penjualan mobil di daerah dengan menambahan jaringan layanan di berbagai daerah. Salah satunya di Gorontalo yang berada di Komplek Gorontalo Mall, Jalan Cokroaminioto, Business Park Gorontalo, Blok C-17.
Cabang baru ACC tersebut merupakan ACC Syariah ketiga yang ada di Gorontalo. Diharapkan hadirnya cabang ketiga ACC Syariah itu bisa membuat pasar otomotif di daerah bergairah. “Keberadaan ACC Syariah Gorontalo sejalan dengan kearifan lokal masyarakat di sini yang mayoritas memeluk Islam,” ujar Devy Santoso, Chief Operating Officer ACC dalam keterangan resmi, Selasa (26/11/2024).
Lebih jauh Devy menjelaskan bahwa pihaknya berusaha untuk menyesuaikan adat istiadat yang bersandar pada syariah serta Al-Qur’an.
Apalagi Kota Gorontalo dikenal sebagai Serambi Madinah. Sehingga kehadiran ACC Syariah merupakan bukti peran mereka dalam mendukung kebijakan pemerintah daerah di sana.
Kemudian mengembangkan keuangan syariah di Gorontalo. Khususnya dalam mewujudkan ekonomi masyarakat yang adil serta sejahtera.
Hal serupa turut dilontarkan oleh Wisnu Wardhana, Kepala Unit Usaha Syariah ACC. Ia mengatakan bahkan pihaknya bakal memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
“ACC Syariah Gorontalo akan menyediakan produk maupun layanan berbasis syariah seperti pembiayaan mobil baru juga bekas,” tutur Wisnu.
Dia menuturkan bahwa bakal menyediakan fasilitas dana serta pembiayaan haji sesuai dengan kebutuhan masyarakat Gorontalo.
Dengan begitu diharapkan warga Gorontalo terstimulus membeli mobil baru untuk mendorong penjualan kendaraan roda empat di Tanah Air.
Sebelumnya ACC cukup percaya diri menyongsong tahun depan. Mereka yakin pasar kendaraan roda empat bisa segera bangkit “Kalau melihat pemerintahan baru mestinya kita optimistis lah. Daya beli akan meningkat, karena tahun politik sudah lewat,” ungkap Than Chian Hok, Chief Marketing and Sales Officer ACC.
Meski begitu ia mengungkapkan kalau di 2025 penjualan mobil baru bakal lebih menantang. Apalagi pemerintah menaikan tarif PPN (Pajak Pertambahan Nilai) jadi 12%. Akan tetapi dia berharap kondisi bisa kembali seperti semula. Terlebih tidak terlalu banyak agenda besar di 2025.
“Kita paham tahun ini banyak kegiatan-kegiatan seperti Pemilu (Pemilihan Umum), Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah). Tetapi kami optimistis 2025 bakal comeback,” Than Chian Hok menutup perkataannya.