Siswa SD Korban “Bullying” di Subang Meninggal, Kepala Sekolah Dinonaktifkan
Tim Redaksi
KARAWANG, KOMPAS.com
– Pemerintah Kabupaten Subang, Jawa Barat, menonaktifkan kepala sekolah tempat ARO (9) bersekolah buntut perundungan yang dialami siswa itu hingga meninggal.
Pj Bupati Subang, Imran menyebut, sejak awal Pemkab Subang berkomitmen jika
bullying
terjadi, maka kepala sekolah akan dipecat atau anak pelaku pindah dari Kabupaten Subang.
“Dan hari ini saya buktikan kepala sekolah itu saya nonaktifkan sampai selesai pemberkasan pemeriksaan,” kata Imran usai mendatangi RSUD Ciereng Subang, Senin (25/11/2024) malam.
Imran menegaskan, tidak boleh lagi ada perilaku perundungan di sekolah. Pihaknya akan langsung melakukan upacara di sekolah tempat ARO bersekolah di Blanakan, Subang.
“Saya akan undang orangtua dan seluruh kepala sekolah di Subang untuk hadir di sana, untuk melihat ini, jangan sampai terulang lagi,” kata Imran.
Imran pun meminta kepolisian menindak tegas kasus perundungan yang menimpa ARO. Ia mengaku sudah melakukan sosialisasi dan advokasi anti perundungan.
“Tapi ini tetap terjadi berarti ini sekarang harus ada penegakkan hukum,” beber Imran.
Siswa Sekolah Dasar (SD) di Subang yang diduga menjadi korban
bullying
atau perundungan kakak kelasnya meninggal dunia, Senin (25/11/2024) sekitar pukul 16.10 WIB.
Korban sempat menjalani perawatan di ICU selama 3 hari.
Dikutip dari Tribun Jabar, korban berinisial ARO (9). Korban kekerasan 3 kakak kelasnya ini meninggal dunia di ruang ICU anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang, Jawa Barat.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.