Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Jubir: Tidak pantas calon pemimpin DKI jadikan perempuan objek lelucon

Jubir: Tidak pantas calon pemimpin DKI jadikan perempuan objek lelucon

Jakarta (ANTARA) – Juru Bicara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno, Chico Hakim menyatakan tidak sepantasnya calon pemimpin DKI Jakarta menjadikan perempuan sebagai objek lelucon.

Masyarakat bisa menilai kualitas humor seseorang jika calon pemimpin bersikap tidak hati-hati.

“Selera humor yang tidak pantas, yang menempatkan posisi perempuan hanya sebagai objek dan dijadikan bercandaan,” ujar Chico di Jakarta, Selasa.

Hal ini disampaikannya sebagai kritik kepada Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Suswono dalam pernyataannya yang menimbulkan polemik saat pertemuan dengan Ormas Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar), Sabtu (26/10).

Apalagi, kata Chico, Suswono juga menyampaikan dan memberikan persamaan dengan pernikahan Siti Khadijah.

“Persamaan-persamaan ini saya rasa sangat tidak bisa diterima,” katanya.

Baca juga: Suswono minta maaf atas ucapannya di pertemuan dengan Ormas Bang Japar

Chico menyarankan agar para calon gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub) DKI Jakarta menyampaikan ide-ide maupun gagasan dengan penyampaian yang bijaksana.

Dia juga mengimbau seluruh pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta untuk lebih bijak dan berhati-hati dalam berkata-kata.

Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1 Suswono telah meminta maaf usai pernyataannya yang menimbulkan polemik dalam pertemuannya dengan Ormas Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) yang terjadi pada Sabtu (26/10).

“Saya menyadari bahwa pernyataan saya dalam pertemuan dengan relawan Bang Japar telah menimbulkan polemik. Atas hal itu saya meminta maaf, sekaligus mencabut pernyataan tersebut,” katanya dalam keterangan yang diterima, Senin (28/10).

Suswono menjelaskan, pernyataan tersebut dia sampaikan dalam konteks bercanda menanggapi celetukan salah satu warga dalam sebuah sosialisasi.

“Tidak ada maksud sama sekali menyinggung tentang janda apalagi Manusia Agung sepanjang zaman, Rasulullah SAW. Yang menjadi teladan dalam setiap kehidupan saya,” katanya.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024