Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan pemerintah akan melakukan transformasi Bulog dalam waktu dekat. Hal itu dilakukan demi kelancaran program Presiden Prabowo Subianto, yakni swasembada pangan.
“Tadi juga atas persetujuan dan izin bapak presiden dalam rapat, kita akan membahas mulai Jumat besok mengenai transformasi Bulog agar seperti apa. Swasembada pangan ini akan sangat tergantung kepada Bulog,” ungkapnya seusai rapat dengan Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Selasa (26/11/2024).
Zulhas menjelaskan, Bulog selama ini kerap menghitung untung rugi karena yang membeli bahan pangan, seperti jagung dan gabah. “Oleh karena itu Bulog akan dibahas mengenai transformasi kelembagaannya,” ucapnya.
Meski begitu, dia belum mau memberikan bocoran terkait transformasi Bulog nantinya karena baru akan dibahas pada Jumat (29/11/2024). Selain itu, Zulhas menyebut akan memberikan arahan kepada para penyuluh pertanian demi kelancaran swasembada pangan.
“Kami juga akan membahas minggu-minggu depan ini mengenai penyuluh agar penyuluh di masing-masing daerah bisa satu komando,” kata Menko Zulkifli Hasan.
Sebelumnya, Zulhas menyebutkan produksi beras pada 2025 diproyeksikan mencapai 32 juta ton. Kabar baiknya, stok beras nasional pada 2024 diproyeksikan mencapai jumlah tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Dia mengungkapkan, stok beras pada akhir Desember 2024 diperkirakan akan mencapai lebih dari 8 juta ton. Perinciannya, 1,95 juta ton di Bulog dan lebih dari 6 juta ton di masyarakat.
“Sementara itu stok beras pada akhir Desember akan dicatat sebagai tertinggi 5 tahun terakhir. Stok di Bulog nanti sekitar 2 juta ton, 1.948.000 ton lebih, sedangkan di masyarakat ada 6 juta ton lebih. Jadi kita punya stok beras 8 juta ton lebih. Pada 2025 insyaallah mudah-mudahan impornya tidak sebanyak pada 2024,” papar Menko Zulkifli Hasan seusai rapat dengan Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa (26/11/2024).