Jakata, Beritasatu.com – Indeks utama Wall Street menguat pada Senin (25/11/2024), terutama ditopang oleh sektor-sektor yang sensitif terhadap penurunan suku bunga dan pertumbuhan ekonomi. Dow Jones Industrial Average bahkan melonjak 440 poin atau 1% dan mencatat rekor baru setelah capaian tertingginya pada Jumat (22/11/2024).
Sementara itu, indeks S&P 500 naik 0,3% mendekati level tertingginya yang dicapai dua minggu sebelumnya. Sedangkan indeks Nasdaq Composite naik 0,3%.
Dilansir dari AP, Federal Reserve (The Fed) baru-baru ini memangkas suku bunga utama untuk menopang pasar tenaga kerja dan menurunkan inflasi mendekati target 2%. Namun, kemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS membuat pasar lebih skeptis terhadap potensi pemangkasan lebih lanjut di tahun depan, mengingat kebijakan Trump yang cenderung menaikkan pengeluaran pemerintah.
Laporan inflasi yang akan dirilis pada Rabu (27/11/2024) diperkirakan akan memengaruhi keputusan The Fed terkait suku bunga. Para ekonom memprediksi inflasi inti naik menjadi 2,8% pada Oktober 2024 dibandingkan September 2024 yang sebesar 2,7%. Inflasi yang lebih tinggi dapat membatasi ruang gerak The Fed untuk memangkas suku bunga.
Di pasar saham, Bath & Body Works melonjak 16,5% setelah melaporkan laba kuartalan yang melampaui ekspektasi analis. Namun, saham Macy’s turun 2,2% setelah perusahaan menunda rilis laporan keuangan akibat temuan biaya pengiriman yang sengaja disembunyikan oleh karyawan senilai US$ 154 juta.
Pada saat Dow Jones mencatat rekor baru, saham-saham yang terkait dengan sektor perumahan juga menguat. Builders FirstSource naik 5,9%, sementara perusahaan pembangun rumah, seperti DR Horton, PulteGroup, dan Lennar masing-masing naik lebih dari 5,6%.
Secara keseluruhan, S&P 500 ditutup menguat 18,03 poin ke 5.987,37, Dow Jones yang mencatat rekor baru melonjak 440,06 poin ke 44.736,57, dan Nasdaq naik 51,18 poin ke 19.054,84.