TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Pasangan calon (paslon) nomor urut 2 di Pilkada Kudus 2024, Hartopo-Mawahib, mendorong optimalisasi koperasi pesantren (kopontren), untuk mendukung program makan bergizi gratis dari pemerintah pusat.
Calon Wakil Bupati Kudus, Mawahib, berharap dengan optimalisasi kopontren, maka nantinya pesantren dapat turut mengelola program makan bergizi gratis untuk kalangan santri.
“Optimalisasi koperasi pesantren (kopontren) ini tentunya selaras dengan program pemerintah pusat.”
”Selain mendukung program makan bergizi gratis, juga bagian dari lebih mengotimalkan peran kopontren,” kata Mawahib, Sabtu (23/11/2024).
Dituturkan Mawahib, Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah menegaskan bahwa santri merupakan bagian dari sasaran program unggulan makan bergizi gratis.
Namun, mekanisme penyaluran makan siang gratis untuk santri di pondok pesantren, hingga saat ini masih terus digodog.
Kementrian Agama (Kemenag) yang menaungi pendidikan di pesantren, hingga masih menyempurnakan pendataan pesantren dan santri yang akan menerima program makan siang bergizi.
“Insya Allah, ketika kita nanti terpilih, kita berupaya menyelaraskan program pemerintah pusat ini dengan kultur pesantren dan kearifan lokal yang ada di Kudus,” ujarnya.
Di sisi lain, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, juga mendorong agar koperasi pesantren (kopontren) sebagai bagian dari ekosistem koperasi, dapat turut berperan mengelola program makan bergizi gratis.
Apakah nanti bentuknya sebagai pemasok atau distributor bahan makanan, atau bahkan bisa turut menjadi semacam katering khusus untuk santri, hal itu akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Harapannya, anggaran yang dikelola secara komunal dan mandiri itu, bisa memberi mafaat lebih untuk santri dan pesantren.
“Tentu nanti kita konsultasikan dengan pemerintah pusat. Lalu, kita beri pendampingan ke koperasi pesantren (kopontren), termasuk membantu mengurus badan hukum bagi kopontren yang belum berbadan hukum, misalnya seperti itu,” papar Mawahib.
Disampaikan, terdapat ratusan pondok pesantren (ponpes) yang tersebar di 9 kecamatan yang ada di Kabupaten Kudus. Mawahib menyebut, setidaknya terdapat 201 ponpes di Kota Kretek, dengan puluhan ribu santri.
Terpisah, sebelumnya dukungan dari kalangan pesantren untuk paslon Hartopo-Mawahib semakin menguat, setelah sekitar 1.500 santri yang tergabung dalam Aliansi Santri Balaitengahan Kudus (Asbak) mendeklarasikan dukungan.
Deklarasi dukungan ribuan santri Balaitengahan tersebut berlangsung di Gedung Arwaniyyah Kudus, Rabu (20/11/2024) malam.
Dalam kesempatan itu selain dihadiri oleh sejumlah santri, juga dihadiri oleh sejumlah ulama Kudus. Di antaranya adalah kiai kharismatik Kudus, KH Ulil Albab Arwani. (*)