Empat Tersangka Skandal Judol Komdigi Masih Buron, Ini Identitasnya
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Empat orang yang diduga terlibat dalam skandal judi online di tubuh Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi), masih diburu kepolisian. Keempatnya telah masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).
“Masih ada empat DPO yang masih terus diburu dan dikejar oleh rekan-rekan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Sabtu (23/11/2024).
Keempatnya diketahui berinisial J, C, JH dan F.
Ade Ary enggan menjelaskan apakah mereka berstatus pegawai Kemenkomdigi atau masyarakat sipil. Dia juga belum mau menjelaskan apa peran keempatnya dalam skandal judol di tubuh Kemenkomdigi ini.
Ade Ary berjanji akan mengungkapkannya pada konferensi pers yang rencananya dilaksanakan Senin (25/11/2024) mendatang.
Terbaru, penyidik telah meringkus seorang warga sipil berinisial B atas skandal judol di tubuh Kemenkomdigi ini.
Bersamaan dengan penangkapan B, penyidik menyita barang bukti berupa uang tunai dengan total lebih dari Rp 5 miliar.
“Uang ini merupakan uang setoran para bandar atau agen judi online yang menitipkan website judinya kepada tersangka B,” ujar Ade Ary.
Meski demikian, Ade belum mau mengungkap peran B secara spesifik dalam kelompok ini. Dia mengatakan, B masih diperiksa intensif oleh penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Dengan penangkapan B, total tersangka dalam kasus ini menjadi 24 orang yang terdiri dari 10 oknum pegawai Komdigi dan 14 warga sipil.
Diberitakan sebelumnya, skandal judi online di tubuh Kemenkomdigi terkuak ketika kepolisian Polda Metro Jaya meringkus oknum pegawai kementerian itu, awal November 2024.
Oknum pegawai Kemenkomdigi yang bertugas memblokir situs judi online justru membekingi ribuan situs judi online. Mereka mendapatkan keuntungan yang besar dari jasa perlindungan itu.
Salah seorang tersangka mengungkapkan bahwa seharusnya ada 5.000 situs judi online yang diblokir. Namun, 1.000 dari 5.000 situs tersebut justru “dibina” agar tidak diblokir.
Para oknum pegawai Kemenkomdigi mendirikan kantor satelit di Jakasetia, Kota Bekasi. Kantor itu digunakan untuk menampung situs judi online yang tidak diblokir agar tetap dapat beroperasi.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.