FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pernyataan calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil mengenai janda menuai polemik secara luas. Bahkan, tidak sedikit yang menilai pernyataan itu sebagai bentuk pelecehan terhadap kaum perempuan.
Merespons hal itu, Juru Bicara Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), Cheryl Tanzil menduga ada pihak tertentu yang sengaja memotong penggalan video ketika Ridwan Kamil (RK) dinilai merendahkan janda yang kini viral di media sosial. Menurutnya, hal itu membuat framing tak benar.
“Video tersebut patut diduga dibuat oleh pihak-pihak yang punya maksud tertentu. Pak Ridwan Kamil menjabarkan program-program RIDO, tapi penggalan video hanya memperlihatkan respons tekstual tanpa konteks,” ujar Cheryl kepada wartawan, Jumat (22/11).
“Editing video tersebut dilakukan pihak yang andal, pengambilan gambarnya juga patut diduga menggunakan kamera profesional,” imbuhnya.
Padahal, ia mengatakan bahwa konteks RK dalam agenda tersebut adalah sebelumnya ada perempuan single parent atau janda yang curhat tentang problematika yang dihadapi mewakili aspirasi banyak perempuan yang hadir di lokasi.
“Pak Ridwan Kamil lantas merespons dengan menyebutkan nama-nama para legislator yang hadir, maksudnya untuk memastikan para anggota dewan tersebut merangkul kaum perempuan, terutama single parents,” tegasnya.
Menurut Cheryl penggalan video itu sengaja dibuat jelang mendekatnya hari pencoblosan.
“Padahal faktanya, rekam jejak Ridwan Kamil di Jawa Barat sudah mewisuda lebih dari 70.000 lulusan sekolah keterampilan perempuan dan menyediakan bantuan hukum gratis bagi korban KDRT. Saat mencalonkan diri, paslon RIDO menjadi paslon yang meletakkan kata perempuan sebanyak 16 kali, paling banyak di antara paslon lain. Ini komitmen politis besar terkait keberpihakan kepada perempuan,” tutupnya.