Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Cerita Penyintas Banjir di Karawang, Perabotan Rusak hingga Tinggikan Lantai Rumah Bandung 22 November 2024

Cerita Penyintas Banjir di Karawang, Perabotan Rusak hingga Tinggikan Lantai Rumah
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        22 November 2024

Cerita Penyintas Banjir di Karawang, Perabotan Rusak hingga Tinggikan Lantai Rumah
Tim Redaksi
KARAWANG, KOMPAS.com
– Selama November 2024, sudah tiga kali rumah Bocih dan keluarga di
Desa Karangligar
, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat, terendam banjir.
Jika tinggi air banjir menyentuh balai atau kursi, perempuan berusia 42 tahun itu bersama suami dan dua anaknya mengungsi ke rumah kerabat atau posyandu terdekat.
Bocih menyebut, tiap tahun, Desa Karangligar belasan kali terendam banjir dari Sungai Cibeet dan Citarum. Perabotan rumahnya, termasuk alat elektronik, kerap rusak.
“Seringnya TV, kulkas, dan magicom. Berkali-kali beli, rusak,” kata Bocih.
Bocih menyebut, banjir kerap datang pagi hari dan surut beberapa hari kemudian.
Dari pantauan Kompas.com, beberapa rumah warga telah ditinggikan layaknya rumah panggung.
Ada juga yang lantainya ditinggikan, meskipun jika banjir besar menerjang, mereka tetap mengungsi.
Nasam Kartawijaya (44), salah satunya. Sejak 2021, ia memutuskan meninggikan rumahnya.
“Yang tengah dinaikkan tingginya 1,25 meter. Dua kali naikkan lantai. Ada yang belum dinaikkan malah lebih rendah dari depan,” ujar Nasam, Jumat (22/11/2024).
Menurut Nasam, di RT 04 ada enam rumah yang ditinggikan untuk mengurangi dampak banjir.
Rumah warga yang aman dari banjir biasanya jadi tempat mengungsi. Jika banjir telah merendam sebagian besar rumah, warga mengungsi ke desa lain.
Sebenarnya, Desa Karangligar telah berulang kali dikunjungi pejabat, baik kabupaten ataupun pusat. 
Sejumlah solusi pun ditawarkan, mulai dari pembangunan bendungan hingga opsi relokasi.
Sekretaris Desa Karangligar, Yosi Apriani menyebut, relokasi jadi opsi terakhir. Opsi itu sudah terwacana sejak Cellica Nurrachadiana menjabat Bupati Karawang.
“Itu opsi terakhir. Warga dan Pemerintah Desa Karangligar berharap solusi jangka pendek pembangunan pintu air di Sungai Cibeet dan saluran ke Sungai Cidawolong,” kata Yosi.
Pada Jumat (22/11/2024) sore, sejumlah 30 rumah warga di Desa Karangligar masih terendam banjir, namun air berangsur surut.
Adapun warga yang terdampak sejumlah 119 orang dari 49 keluarga. Ketinggian air banjir mencapai 30 sentimeter.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.