Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Korban Penipuan Superstar Fitnes Sempat Ditawari Investasi di Sejumlah Cabang "Gym" Megapolitan 21 November 2024

Korban Penipuan Superstar Fitnes Sempat Ditawari Investasi di Sejumlah Cabang "Gym"
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 November 2024

Korban Penipuan Superstar Fitnes Sempat Ditawari Investasi di Sejumlah Cabang “Gym”
Tim Redaksi
KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com
– Korban penipuan
Superstar Fitness
mengungkapkan bahwa mereka sempat ditawari untuk berinvestasi di sejumlah cabang
gym
, termasuk yang berada di Living World Cibubur, Kabupaten Bogor.
Tawaran tersebut datang tak lama sebelum
gym
tersebut menutup operasionalnya.
“Dapat info dari manajernya, karena kebetulan dua minggu sebelum tutup, manajemen ini menawarkan saya untuk membeli cabang Living World Cibubur,” ujar Budi Arifin, salah satu korban, di kawasan Kota Wisata, Cibubur Kamis (21/11/2024).
Selain cabang Living World Cibubur, Budi juga ditawari untuk berinvestasi di cabang lainnya.
“Kalau di cabang Kota Wisata waktu itu penawarannya Rp 2,5 miliar, cabang Living World Alam Sutera Rp 700 juta, cabang Green Pramuka Rp 700 juta. ‘Bapak tinggal pilih mau investor mana’,” tambah Budi.
Namun, sebelum menerima tawaran tersebut, Budi lebih dulu meminta laporan keuangan Superstar Fitness.
“Jadi total biaya kalau yang sewa di Kota Wisata ini itu Rp 300 juta. Sedangkan
profit
versi mereka terendah itu Rp 600 juta. Berarti kan ada selisih Rp 300 juta
profit
dong,” ungkapnya.
Namun, Budi mengaku ragu setelah mendengar informasi bahwa saat
soft opening
cabang Kota Wisata Cibubur,
gym
itu sudah memperoleh keuntungan Rp 900 juta hingga Rp 1 miliar.
“Saya tanya sama manajemen, ‘Ini profit kenapa tutup?’ Dia bilang bosnya kalah judi, jadi butuh duit,” katanya.
Budi akhirnya memutuskan untuk tidak menerima tawaran investasi setelah memeriksa lebih lanjut kondisi bisnis Superstar Fitness.
“Teman-teman saya coba
ngecek
, enggak bagus (Superstar Fitness). Makanya saya enggak jadi beli,” pungkasnya.
Laporan dugaan penipuan
Sebelumnya, manajemen Superstar Fitness dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan penipuan dan penggelapan pada Rabu (13/11/2024).
Laporan tersebut diajukan oleh korban berinisial YMSM (41) dan teregistrasi dengan nomor LP/B/6911/XI/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA.
“Kami sudah melaporkan ke Polda Metro Jaya. Laporannya dua hari yang lalu atas dugaan penipuan dan penggelapan,” kata kuasa hukum korban, Ferry Juan, Jumat (15/11/2024).
Menurut Ferry, laporan ini bermula dari pengumuman mendadak mengenai penutupan cabang
gym
, meski banyak korban telah membayar
membership
dalam jumlah besar.
“Ada yang Rp 120 juta, ada yang Rp 40 juta, ada yang Rp 30 juta. Kalau anak saya yang paling kecil, Rp 5,6 juta. Yang lainnya Rp 30 juta, Rp 40 juta. Pokoknya jumlahnya miliaran,” ungkap Ferry.
Sejauh ini, sebanyak 10 korban telah memberikan kuasa hukum kepada Ferry untuk menangani kasus tersebut. Alasan penutupan mendadak oleh pihak manajemen Superstar Fitness masih belum diketahui.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.