Debat Pamungkas Pilkada Palangka Raya, 2 Paslon Ungkap Strategi Atasi Masalah Pendidikan
Tim Redaksi
PALANGKA RAYA, KOMPAS.com
– Debat pemungkas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota
Palangka Raya
diwarnai dengan pernyataan saling menebar janji dari kedua pasangan calon (paslon) wali kota-wakil wali kota terkait peningkatan layanan
pendidikan
di daerah pinggir kota.
Debat ini berlangsung di M-Bahalap Hotel, pada Kamis (21/11/2024)
Pilkada Kota Palangka Raya 2024 menghadirkan dua paslon, yakni nomor urut 1, Rojikinnor-Vina Panduwinata, dan nomor urut 2, Fairid Naparin-Achmad Zaini.
Paslon nomor urut 1, Rojikinnor-Vina, berkomitmen untuk memberikan tunjangan bagi guru yang mengajar di daerah terpencil.
Mereka juga menjanjikan tunjangan transportasi untuk memudahkan akses guru ke lokasi mengajar.
“Kami juga akan memperbaiki fasilitas rumah dinas dan melengkapi sarana pendidikan agar berkeadilan dan merata. Tidak boleh ada disparitas yang jauh berbeda antara wilayah pusat kota dan daerah-daerah kelurahan lainnya,” ujar Rojikinnor.
Paslon ini juga berencana untuk meningkatkan kualitas pendidikan demi mencetak generasi cerdas yang mampu meneruskan estafet kepemimpinan di masa depan.
Mereka berjanji untuk memperbaiki sistem
layanan pendidikan
agar lebih sederhana dan transparan, guna menghindari praktik-praktik menyimpang.
Mereka juga berjanji akan menggratiskan buku tulis dan seragam kepada para siswa agar mereka dapat fokus belajar tanpa terkendala biaya.
Sementara itu, paslon nomor urut 2, Fairid-Zaini, juga menyampaikan janjinya.
Calon wali kota Fairid, yang merupakan petahana, menyatakan bahwa mereka memiliki program-program prioritas untuk pendidikan yang adil dan merata.
“Kami pastikan sarana prasarana terpenuhi di seluruh sekolah, termasuk pembangunan internet publik di daerah-daerah pinggiran untuk memfasilitasi
digital learning center.
Kami juga ingin menyediakan perangkat komputer di setiap pusat belajar masyarakat,” ucap Fairid.
Fairid menambahkan bahwa mereka akan menjalankan program beasiswa Cerdas Keren untuk anak-anak di pinggiran kota, termasuk pemuda gereja dan hafiz Qur’an.
“Beasiswa ini akan menggratiskan segala pungutan, termasuk perlengkapan baju seragam sekolah,” ujar dia.
Dia juga menekankan pentingnya infrastruktur pendidikan di wilayah non-perkotaan, dengan rencana untuk membangun sekolah bertaraf internasional di kawasan padat penduduk selama masa kepemimpinannya.
“Mimpi kami ke depan adalah setiap kecamatan memiliki sekolah bertaraf internasional,” ungkap Fairid.
Calon wakil wali kota Achmad Zaini menambahkan, mereka berkomitmen memberikan beasiswa kepada anak-anak di daerah terpencil untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
Setelah lulus, anak-anak tersebut diharapkan dapat bekerja di daerah asal mereka untuk memenuhi kebutuhan pendidikan di daerah pinggir kota.
“Ada anak-anak yang menjadi tulang punggung keluarganya dan tidak bisa menyelesaikan program wajib belajar, kami akan memberikan sekolah gratis paket C untuk mendapatkan ijazah SMA dengan biaya gratis dari pemerintah,” ujar Zaini.
Tema debat pemungkas ini adalah membangun tata kelola pemerintahan yang baik dalam bingkai NKRI, yang ditujukan untuk mengelaborasi visi dan misi para paslon seputar isu pemerintahan terkini, khususnya di Kota Palangka Raya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.