Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nurika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Smartfren Community menggelar workshop atau pelatihan foto produk bagi Usaha Micro Kecil Menengah (UMKM) yang digelar di Midtown Residence, Selasa (16/11/2024).
Event ini melibatkan puluhan pelaku usaha di Surabaya maupun sekitarnya.
Mereka belajar terkait tampilan media sosial, desain canva, praktik foto produk.
Kegiatan ini didampingi oleh kreatif studio Papermind dan J&T sebagai ekspedisi pengiriman yang juga mendukung kegiatan bertajuk UMKM Kota Surabaya Naik Kelas tersebut.
Editor and Chief Papermind Windy Efendi menyebut, pelaku UMKM harus memahami sisi unik dari produk mereka masing-masing dan menata angle foto yang bagus untuk mengeksplore hal tersebut.
Tingkat antusias para pelaku UMKM ini dinilai cukup bagus. Mereka mau belajar skill baru untuk menata dan mengembangkan bisnisnya.
“Sebetulnya UMKM ini sudah mencoba, ada yang juga sudah bagus, tapi ada juga yang masih mau memulai. Ga hanya produk makanan, tetapi misal aksesoris (juga butuh foto) bukan hanya dijejer yang kemudian kurang fokus. Mereka hanya butuh fokus pengambilan produk dan merapikan (media sosial),” ungkapnya, Selasa (19/11/2024).
Beberapa yang perlu ditingkatkan adalah pengambilan angle foto pada produk UMKM dan tingkat fokus hasil jepretan.
Sehingga melalui materi ini, pihaknya melakukan arahan untuk membuat tampilan produk yang baik, menarik, dan menonjolkan keunikan meski dengan kamera gawai saja.
“Terkadang mereka tidak memahami produknya bisa diambil dari sudut pandang yang menarik. Melakukan foto lepas dari produk, terlalu jauh, angle kurang fokus, padahal sebagai konsumen kan ingin melihat fokus produknya,” sebutnya.
Sementara Leader Smartfren Community Kota Surabaya Hamida Soetadji menyebut, kegiatan ini melibatkan 70 UMKM Surabaya dan Sidoarjo.
Mereka adalah lintas jualan, seperti kuliner dan jasa hingga kerajinan. Kegiatan UMKM Naik Kelas ini dilakukan serentak di 135 Kabupaten/Kota sejak Juni 2024.
Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, para pelaku usaha dapat mengembangkan skill mereka dalam digitalisasi.
Alat latihan digitalisasi pun cukup sederhana, dengan apa yang dimiliki pelaku usaha UMKM. Seperti mempresentasikan produk melalui foto atau video untuk promosi jualan.
“Mereka di sini belajar foto, posting, kita lihat konsistennya, karena jualan online harus ada konsistensi. Hari ini kami menggandeng JNT terkait pengiriman dan pemateri bersama papermind,” ungkap Hamida.
Hamida menilai digitalisasi terus bergerak, hal ini juga harus diiringi dengan peningkatan skill para UMKM. Kegiatan ini juga menjadi salah satu dukungan terhadap program pemerintah dalam menaikan kemampuan digitalisasi bagi UMKM.
“Kami berharap event ini dapat berdampak pada usaha mereka. Setelah sudah belajar, mereka bisa terus mengaplikasikan pada bisnisnya,” pungkasnya.