Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanggara Pratama
TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG – Korban pembacokan oleh sekelompok orang di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura ternyata sempat dirawat di RSD Ketapang.
Korban merupakan Jimmy Sugito Putra pendukung sekaligus saksi dari Paslon Pilkada 2024 Nomor urut 2 Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz.
Kepala Humas RSD Ketapang, Sampang Syafril Alfian Akbar mengatakan bahwa, pasca kejadian itu korban sempat dibawa ke RSD Ketapang pada 16.10 Wib.
Saat itu kondisi korban masih sadar namun, berlumuran darah karena dalam pendarahan aktif.
“Saat tiba di RSD, korban menerima perawatan medis, pertolongan terhadap korban,” ujarnya, Senin (18/11/2024).
Akan tetapi, berselang beberapa menit kondisinya terus menurun. Korban mengalami sejumlah luka akibat senjata tajam seperti, di bagian muka, punggung, dan tangan.
“Pada pukul 17.15 wib, korban akhirnya meninggal dunia dan korban sudah diantarkan ke rumah duka,” tutupnya.
Untuk diketahui insiden pembacokan terhadap korban terjadi pada (17/11/2024) kemarin pasca kunjungan Paslon Slamet Junaidi-Ahmad Mahfud ke Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Sampang.
Berdasarkan video yang beredar, korban dikeroyok oleh sekelompok warga sekitar lima orang dengan menggunakan sajam jenis celurit.
Polisi Buru Pelaku
Polres Sampang terus mendalami kasus pembacokan terhadap saksi dari Paslon Pilkada 2024 Nomor urut 2 Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz hingga tewas di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Sampang, Senin (18/11/2024).
Kasi Humas Polres Sampang Ipda Dedy Dely Rasidie mengatakan bahwa, pihaknya sementara ini belum bisa mengungkap permasalahan pembunuhan yang menimpa korban Jimmy Sugito Putra sebab, masih terus diselidiki oleh penyidik.
Detik-detik korban dikeroyok sejumlah warga bersenjata tajam jenis celurit erlokasi di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, Minggu (17/11/2024). (istimewa)
Hanya saja, untuk jumlah pelaku insiden berdarah ini lebih dari 1 orang, para pelaku membunuh korban diduga menggunakan senjata tajam mirip celurit.
“Untuk pelaku masih belum diamankan,” ujarnya.
Kemudian sebagai tindak lanjut, pihaknya juga telah membuat laporan polisi model A, dan akan melakukan otopsi terhadap korban. Sehingga untuk keterangan lainnya menunggu hasil pemeriksaan.
“Kami akan berupaya untuk melakukan pengungkapan pada peristiwa ,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Warga Kabupaten Sampang, Madura dihebohkan dengan adanya insiden dugaan pembacokan terhadap seorang pria oleh segerombolan orang di Kecamatan Ketapang, Sampang, Minggu (17/11/2024).
Detik-detik berdarah itu sempat diabadikan oleh warga yang berada di lokasi dengan handphone selulernya hingga, videonya viral di sejumlah Grup WhatsApp (GWA).
Terdapat beberapa potongan video namun, yang paling mencekam saat korban dieksekusi oleh sejumlah pria lengkap dengan senjata tajam jenis celurit.
Tampak terdapat sekitar 5 orang lebih memegang sajam. Mereka mengeroyok korban di sebuah lokasi halaman luas dan beberapa diantaranya menyabetkan celurit ke tubuh korban.
Korban yang mengenakan sarung dan kopyah putih tanpa dilengkapi Sajam, hanya bisa tersungkur di tanah menerima sabetan celurit secara membabi buta.
Akibatnya, korban mengalami luka bacok di sekujur tubuh seperti di pinggang dan paha bagian belakang.
Hingga akhirnya beberapa warga yang berada di lokasi kejadian mencoba untuk melerai.
Bahkan salah satu warga menggunakan bambu untuk memisahkan korban dengan para pelaku.
Kronologi Lengkap
Begini kronologi lengkap saksi salah satu paslon Pilkada Sampang 2024 tewas usai dikeroyok oleh segerombolang orang menggunakan celurit, Minggu (17/11/2024).
Insiden pembacokan terhadap saksi dari Pasangan Calon (Paslon) Pilkada 2024 nomor urut 2 Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz (Jimad Sakteh) oleh sekelompok orang di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura kental dengan unsur politik.
Mengapa tidak, peristiwa berdarah itu terjadi setelah Paslon Jimad Sakteh melaksanakan kunjungan ke salah satu kediaman tokoh agama di desa setempat, Minggu (17/11/2024).
Ketua Tim Pemenagan Pasangan Jimad Sakteh, Surya Noviantoro menceritakan bahwa, informasi yang didapat awalnya sempat ada penghadangan dari beberapa orang yang tidak bertanggung jawab kepada Paslon Jimat Sakteh.
“Setelah ada negosiasi, akhirnya Pasangan Calon kami bisa diamankan dan keluar dari lokasi,” ujarnya.
Kemudian, berselang beberapa menit kejadian yang tidak diinginkan terjadi di kediaman salah satu tokoh yang dikunjungi Paslon Jimat Sakteh. Diduga para pelaku mendatangi Jimmy Sugito Putra (korban).
Para pelaku datang lengkap dengan senjata tajam jenis celurit, sedangkan korban tidak membawa sajam jenis apapun.
“Kericuhan itu akhirnya menimbulkan korban jiwa, korban merupakan pendukung Paslon Jimat Sakteh,” terangnya.
Akibat dikeroyok korban mengalami sejumlah luka bacok ditubuhnya, sehingga nyawa korban tak dapat ditolong alias meninggal.
Atas kejadian tersebut, pihaknya sangat menyangkan dan mengutuk keras tindakan kriminal tersebut karena tidak dapat diantisipasi, serta dideteksi dini oleh pihak keamanan.
“Kami tim pemenangan Jimad Sakteh mendesak Kepolisian agar segera menindak tegas pelaku sekaligus otak kejadian tersebut,” pungkasnya.
Tim Pemenangan Jimat Sakteh Mengutuk Keras
Identitas korban pembacokan oleh sekelompok orang di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura mulai terungkap, Minggu (17/11/2024).
Ternyata, korban yang telah meninggal itu merupakan Jimmy Sugito Putra warga setempat yang tidak lain adalah saksi dari Pasangan Calon (Paslon) Pilkada 2024 nomor urut 2 Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz (Jimad Sakteh).
Hal itu dibenarkan oleh Ketua DPD Partai Nasdem Sampang Surya Noviantoro, sekaligus sebagai Ketua Tim Pemenangan Jimat Sakteh.
Sehingga dirinya atas nama tim pemenangan Jimad Sakteh menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya salah satu pendukung dan saksi Jimat Sakteh di Kecamatan Ketapang.
“Semoga atas kejadian ini keluarga korban (almarhum) diberikan kesabaran dan ketabahan,” ujarnya.
Tak hanya itu, pihaknya mengecam keras tindakan kriminal tersebut dan menyayangkan peristiwa ini tidak dapat diantisipasi, serta dideteksi dini oleh pihak keamanan.
Dengan begitu, tim pemenangan Jimad Sakteh mendesak Kepolisian agar segera menindak tegas pelaku sekaligus otak kejadian tersebut.
“Kami dari Paslon tim Jimad Sakteh siap bekerja sama dan membantu untuk segera mengungkap kejadian ini,” tuturnya.