Warga Muara Angke Harap Tanggul Lebih Besar untuk Cegah Banjir Rob
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Warga
Muara Angke
, Penjaringan, Jakarta Utara, meminta perbaikan tanggul untuk mengatasi
banjir rob
yang terus melanda kawasan mereka.
Menurut warga bernama Sairoh (60), banjir rob kembali terjadi pada Jumat (14/11/2024) lalu dengan ketinggian mencapai 20-30 sentimeter. Kondisi ini mengganggu aktivitas sehari-hari warga.
“Penginnya ditinggikan saja tanggulnya, biar enggak kebanjiran seperti ini,” ujar Sairoh, Senin (18/11/2024).
Hal serupa turut diungkapkan Rudy Hartono (25), pengelola warung kopi di Muara Angke. Ia berharap ada tanggul yang lebih besar untuk menahan luapan air laut.
“Harus ada tanggul lagi, saya juga sepakat ada tanggul besar. Karena kalau tanggul segitu-segitu saja, air tambah tinggi, naik terus airnya meluap,” kata Rudy.
Rudy mengeluhkan bahwa banjir rob selama empat hari ini membuat warung kopinya sepi pengunjung, sehingga pendapatannya menurun.
Dede Damayanti (32), pedagang air isi ulang, menyebut banjir rob kali ini lebih parah dibandingkan hari-hari sebelumnya.
“Nah pas ini nih hari keempat, lebih gede dari hari ketiga, semakin meningkat. Biasanya enggak masuk ke rumah-rumah,” ungkap Dede.
Ia juga mengeluhkan penurunan pendapatan akibat tingginya genangan air. “Bisa pendapat harian sekitar Rp 300.000 atau Rp 400.000, untuk saat ini mungkin di bawah Rp 100.000,” tambahnya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menyebut pembangunan tanggul pantai yang belum rampung menjadi salah satu penyebab banjir rob di Muara Angke.
“Sebenarnya di daerah Muara Angke adanya rob ini pertama karena memang tanggul pantai belum terbangun semuanya,” ujar Teguh di lokasi, Senin (18/11/2024).
Teguh menjelaskan, sekitar empat kilometer tanggul di kawasan tersebut masih dalam proses pembangunan dan ditargetkan selesai pada 2025.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.