Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Hari Ini Solo Dilanda Hujan Es, Berikut Penjelasan BMKG

Hari Ini Solo Dilanda Hujan Es, Berikut Penjelasan BMKG

TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Sabtu (16/11/2024) siang, fenomena hujan es terjadi di Kota Solo, Jawa Tengah.

Hujan es terjadi sekitar pukul 13.45 WIB dan berlangsung selama beberapa menit di awal hujan deras.

Sejumlah warganet di media sosial X (Twitter) pun turut mengunggah momen ketika hujan es terjadi di Solo.

“SOLO HUJAN ES BATU BJ***,” tulis akun @piercethe***.

Tangkapan layar video hujan es di Solo, Sabtu (16/11/2024). (Kompas.com)

“Solo diguyur hujan lebat dan angin kencang ±30 menit. Sempat tadi hujan es batu mas zak,” tulis akun @masmas***.

“Solo hujan es ini fenomena apa,” tulis akun @leadthewor***.

Lantas, apa penyebab hujan es di Solo?

Penjelasan BMKG

Prakirawan BMKG Ahmad Yani Semarang, Winda Ratri mengatakan bahwa fenomena hujan es yang terjadi di Solo merupakan fenomena cuaca yang normal terjadi.

Menurut dia, potensi hujan es paling besar terjadi di masa peralihan musim, dari musim kemarau ke musim penghujan.

“Fenomena hujan es dapat terjadi karena dipicu oleh adanya pola konvektifitas, yaitu pola yang signifikan di atmosfer dalam skala lokal-regional yang dapat memicu terjadinya hujan es,” ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu.

Winda menjelaskan, hujan es dapat terbentuk dari sistem awan konvektif jenis Cumulonimbus (Cb) yang umumnya memiliki dimensi menjulang tinggi yang menandakan adanya kondisi labilitas udara signifikan dalam sistem awan tersebut.

Kondisi tersebut pada akhirnya dapat membentuk butiran es di awan dengan ukuran yang cukup besar.

“Besarnya dimensi butiran es dan kuatnya aliran udara turun dalam sistem awan CB atau yang dikenal dengan istilah downdraft, dapat menyebabkan butiran es dengan ukuran yang cukup besar yang terbentuk di puncak awan Cb tersebut turun ke dasar awan hingga keluar dari awan dan menjadi fenomena hujan es,” jelasnya.

Adapun, kecepatan downdraft dari awan Cb yang signifikan dapat mengakibatkan butiran es yang keluar dari awan tidak mencair secara cepat di udara, dan bahkan ketika jatuh ke permukaan Bumi masih dalam berbentuk butiran es yang dikenal dengan fenomena hujan es.

Winda menekankan, fenomena hujan es merupakan hal yang umum terjadi di beberapa wilayah Indonesia. (*)